Jakarta (ANTARA News) - Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur ditemukan sekolompok pelaut dari Kerajaan Majapahit yang terjebak badai di laut dan terdampar di pulau itu, berarti matahari terbit. Pulau yang memiliki dua Kecamatan, 30 desa dan sekitar 143 dusun itu memiliki potensi sumber daya alam yang kaya untuk dapat dikembangkan sebagai wisata maritim dunia.

"Setidaknya ada lima kekuatan yang memberikan keyakinan Pulau Bawean dapat menjadi salah satu wisata maritim dunia yaitu letak geografisnya, sumber daya alam, sumber daya manusia, budaya dan potensi wisata maritimnya. Kelima kekuatan tersebut yang menjadikan modal dasar Pulau Bawean dapat menjadi wisata maritim dunia," kata Dr. Ahmad Najid, ahli wisata maritim yang menjadi inisiator Pulau Bawean sebagai wisata maritim dunia di Jakarta, Jumat.

Ahmad Najid juga menjelaskan bahwa salah satu upaya tersebut adalah menyelenggarakan Sail Bawean 2018. "Saat ini saya dan semua tim yang terlibat di Sail Bawean 2018 sedang melakukan deklarasi dan Soft Launching Sail Bawean 2018 di Pulau Bawean," katanya.

Tim Sail Bawean 2018 mengajak semua stakeholder khususnya Pemerintah Kabupaten Gresik untuk ikut turut membangun Pulau Bawean selama berlangsungnya Sail Bawean 2018 pada bulan Oktober 2018.

"Tujuan Pulau Bawean menjadi wisata maritim dunia pastinya untuk kesejahteraan dan kedaulatan wilayah, kita harus mampu mengembangkannya agar kita mandiri dan berdikari serta mampu mensejahterahkan Tanah Air kita dan mampu mengelola apa yang telah dianugerahi oleh-Nya dan pembangunan, pengembangan wisata maritim di Pulau Bawean adalah investasi jangka panjang untuk keberlangsungan kehidupan di Pulau Bawean," kata Dr. Sugeng Santoso, Staf Ahli Menko Kemaritiman Bidang Ekonomi.

Dr. T. Rameyo Adi, Staf Alhi Menko Kemaritiman Bidang Sosio Antropologi Maritim menambahkan "Sail Bawean 2018" adalah salah satu dari rangkaian "Wonderful Sail To Indonesia", yang dijadikan bagian yang akan dilihat oleh dunia internasional.

"Ini adalah bagian dari strategi wisata maritim Indonesia, bukan hanya kekayaan alamnya saja tetapi kebudayaan di Pulau Bawean juga dapat menjadi kekuatan untuk menuju wisata maritim dunia," ujarnya.

Dr. Djoko Hartoyo sebagai Ahli Lingkungan Maritim yang menjadi Co-Founder Generasi Maritim mengatakan, "Pulau Bawean dianugerahi potensi alam yang sangat kaya. Kita wajib bersyukur, potensi semua yang ada di Pulau Bawean harus berkelanjutan secara lingkungan, ekonomi dan sosial agar mampu memberikan kesejahteraan dan kedaulatan untuk masyarakat Pulau Bawean, cita-cita bersama kami semua disini adalah bukan hanya sampai di Sail Bawean 2018, tetapi menjadikan salah satu kawasan ekonomi khusus bidang pariwisata yang ada di Indonesia".