PBB (ANTARA News) - Korea Utara menuduh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menjadi "antek yang mewakili Amerika Serikat (AS)" setelah kepala PBB mengatakan bahwa sanksi tersebut penting untuk menekan Pyongyang.

Kedutaan Korea Utara untuk PBB mengeluarkan sebuah pernyataan, Kamis (22/2), yang mengeluhkan "ucapan ceroboh" Guterres selama Konferensi Keamanan Munchen pada pekan lalu.

Pada konferensi tersebut, Guterres memuji Dewan Keamanan karena berhasil memberlakukan "sanksi tekanan yang sangat berarti terhadap Korea Utara," sambil menambahkan: "Tekanan itu menurut pendapat saya mutlak penting untuk dipertahankan."

"Pernyataan itu tidak sesuai dengan tugasnya sebagai sekretaris jenderal PBB dan hanya membuat kita berpikir apakah dia adalah semacam antek yang mewakili AS," kata kedutaan Korea Utara dalam sebuah pernyataan.

Korea Utara berpendapat bahwa AS bersalah atas krisis di semenanjung Korea dan bahwa uji coba nuklir serta rudal Pyongyang adalah bentuk membela diri yang sah.

Dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), Dewan Keamanan tahun lalu memberlakukan tiga sanksi baru terhadap Korea Utara yang bertujuan untuk menekan Pyongyang agar meninggalkan uji coba nuklir dan misilnya, demikian dilansir AFP.