Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI), Burhanudin Abdullah, mengatakan bahwa sektor pertanian saat ini harus diperhatikan secara lebih seirus karena menjadi komponen utama peningkatan laju inflasi. "Kita lihat juga angka-angka dari produksi pertanian, dan saya merasa amat perhatian yang sangat besar, karena kelihatanya pada tahap sekarang ini tidak bisa lain kami berkesimpulan bahwa upaya untuk anggaran APBN ini (pertanian) harus lebih serius harus lebih fokus dan harus dengan gerak yang lebih bersemangat," ujarnya di Jakarta, Rabu. Ia menilai, produk-produk pertanian memiliki porsi yang sangat besar di dalam perhitungan inflasi. "Kami tahu persis kalau produk pertanian tidak berhasil dia akan mempengaruhi tingkat inflasi dan tingkat inflasi ini adalah tugas BI untuk menyelsaikannya sesuai dengan UU, itu kenapa saya kira langkah-langkah BI di dalam bidang ini menjadi penting," katanya. Ia mengatakan, ada beberapa komoditi yang dilaporkan kemarin memberikan hasil yang cukup baik dari komoditi pertanian untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah dengan koordinasi dengan pemerintah daerah, agar komoditi yang baik tersebut juga tidak memberikan tekanan inflasi. Sementara itu, menurut dia, untuk sektor usaha kecil, menengah dan mikro (UMKM) yang tengah di dorong BI melalui "linkage program" sampai dengan saat ini mengalami kemajuan yang cukup menjanjikan. "Karena melihat juga langkah-langkah usaha UMKM sudah mau menunjukan tanda-tanda yang cukup menjanjikan, berbagai kluster dari usaha ini memberikan janji yang cukup kepada kami bekerja lebih keras lagi," katanya. BI sendiri melalui linkage program yang difasilitasinya saat ini total plafon yang dikucurkan bank umum kepada pengusaha UMKM melalui BPR telah mencapai Rp2,9 triliun. (*)