"Sebanyak 18 orang yang hilang diduga tertimbun longsor dan hanyut ke Sungai Cigunung," kata Sutopo melalui siaran pers diterima di Jakarta, Kamis.
Sutopo mengatakan pendataan masih terus dilakukan. Saat masa darurat data akan selalu bergerak. Korban hilang didasarkan pada laporan warga sekitar.
Tim pencarian dan penyelamatan gabungan masih fokus pada upaya pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban longsor di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
(Baca juga: 18 orang hilang dalam longsor Brebes, menurut laporan keluarga)
(Baca juga: Presiden Jokowi berduka cita atas longsor Brebes)
Tim SAR gabungan dari Badan Penangulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Brebes, TNI, Polri, Badan SAR Nasional (Basarnas), satuan polisi pamong praja (satpol PP), polisi hutan, Palang Merah Indonesia (PMI), Taruna Siaga Bencana (Tagana), relawan, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat?belum bisa melakukan evakuasi terhadap korban dikarenakan medan yang sangat sulit.
"Yang masih dilaksanakan adalah penyisiran sepanjang sungai untuk mencari korban hanyut lainnya," tuturnya.
Sesuai prosedur, pencarian akan dilakukan selama tujuh hari. Jika belum ditemukan maka akan dilanjutkan tujuh hari berikutnya.
"Tidak mudah mencari korban tertimbun longsor karena kondisi lapangan. Kendalanya adalah adanya kemungkinan longsor susulan, material tanah gembur, luas, tebal dan cuaca yang kemungkinan hujan," katanya.
Pencarian masih dilakukan secara manual karena alat berat belum dapat digunakan. Pencarian akan menyesuaikan situasi dan kondisi di lapangan. Jika gelap, apalagi hujan, maka pencarian akan dihentikan sementara.
Nama-nama korban hilang adalah Rasminah, Turkiah, Haryanto, Daswa, Tarsinah, Sujono, Kuswanto, Tewol, Rustam, Ajid, B Casti, Marsui, Wartinah, Wahyu, Suwiryo, B Sarmah, B Darsip dan Warnoto.
(Baca juga: BNPB ajukan tanggap darurat longsor Brebes)
(Baca juga: Lima korban tewas longsor Brebes ditemukan)