Asita DIY harapkan realisasi wisata malam Pantai Parangtritis
22 Februari 2018 18:11 WIB
Dokumentasi Wisatawan menikmati matahari terbenam di Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, Kamis (9/4/2015). Pantai Parantritis merupakan salah satu destinasi wisata pantai andalan Kota Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko) ()
Yogyakarta (ANTARA News) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta berharap wacana pengembangan wisata malam di sepanjang Pantai Parangtritis, Bantul bisa direalisasikan untuk meningkatkan kunjungan wisata.
"Kami sangat senang sekali apabila itu terwujud," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Udhi Sudhiyanto di Yogyakarta, Kamis.
Menurut Udhi, wisata malam di sepanjang Pantai Parangtritis dapat menjadi salah satu alternatif destinasi wisata baru yang selama ini cukup kuat menarik wisatawan datang ke Yogyakarta.
Pembukaan destinasi wisata baru seperti Taman Tebing Breksi di Sleman serta Kali Biru di Kulon Progo, menurut dia, akan memberikan banyak pilihan bagi wisatawan serta berpotensi meningkatkan lama tinggal dan frekuensi perjalanan wisata mereka.
Kendati demikian, Udhi berharap dalam merancang wisata malam pantai tersebut, instansi terkait perlu memperhatikan secara matang standar pelayanan dan kenyamanan wisata.
"Dua hal yang amat penting adalah faktor keamanan dan kenyamanan," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Aris Riyanta menyebut konsep wisata malam di sepanjang Pantai Parangtritis, Bantul memiliki potensi untuk dikembangkan layaknya wisata malam yang ada di Pantai Jimbaran, Bali.
"Bahkan kalau Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) sudah jadi nanti bukan hanya di Parangtritis, Bantul, wisata malam juga menarik dikembangkan di sepanjang pantai selatan Gunung Kidul seperti di Pantai Wedi Ombo atau Krakal," kata dia.
Menurut Aris, pengembangan wisata malam di Pantai Parangtritis tidak akan menimbulkan dampak sosial asalkan konsep pengembangannya tidak bertentangan dengan adat istiadat, budaya, serta norma sosial di DIY.
"Kami sangat senang sekali apabila itu terwujud," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Udhi Sudhiyanto di Yogyakarta, Kamis.
Menurut Udhi, wisata malam di sepanjang Pantai Parangtritis dapat menjadi salah satu alternatif destinasi wisata baru yang selama ini cukup kuat menarik wisatawan datang ke Yogyakarta.
Pembukaan destinasi wisata baru seperti Taman Tebing Breksi di Sleman serta Kali Biru di Kulon Progo, menurut dia, akan memberikan banyak pilihan bagi wisatawan serta berpotensi meningkatkan lama tinggal dan frekuensi perjalanan wisata mereka.
Kendati demikian, Udhi berharap dalam merancang wisata malam pantai tersebut, instansi terkait perlu memperhatikan secara matang standar pelayanan dan kenyamanan wisata.
"Dua hal yang amat penting adalah faktor keamanan dan kenyamanan," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Aris Riyanta menyebut konsep wisata malam di sepanjang Pantai Parangtritis, Bantul memiliki potensi untuk dikembangkan layaknya wisata malam yang ada di Pantai Jimbaran, Bali.
"Bahkan kalau Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) sudah jadi nanti bukan hanya di Parangtritis, Bantul, wisata malam juga menarik dikembangkan di sepanjang pantai selatan Gunung Kidul seperti di Pantai Wedi Ombo atau Krakal," kata dia.
Menurut Aris, pengembangan wisata malam di Pantai Parangtritis tidak akan menimbulkan dampak sosial asalkan konsep pengembangannya tidak bertentangan dengan adat istiadat, budaya, serta norma sosial di DIY.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: