IHSG BEI ditutup melemah 50,33 poin atau 0,75 persen menjadi 6.593,06, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 12,67 poin (1,13 persen) menjadi 1.105,23.
"Sentimen dari Amerika Serikat mengenai suku bunga The Fed cenderung mempengaruhi pergerakkan IHSG hari ini (22/2)," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Kamis.
(Baca juga: IHSG Kamis dibuka menguat tipis 2,94 poin)
Ia mengemukakan bahwa The Fed telah merilis hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang pada intinya probabilitas kenaikan suku bunga cukup terbuka dan lebih banyak menjadi empat kali dari proyeksi sebelumnya hanya tiga kali.
"Probabilitas kenaikan suku bunga itu berdampak negatif bagi pasar saham," katanya.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa notulensi FOMC yang cenderung "hawkish" direspon negatif oleh pelaku pasar saham dunia, termasuk Indonesia. Pasalnya, hasil FOMC itu membuat imbal hasil sejumlah obligasi AS cenderung meningkat.
"Kenaikan imbal hasil obligasi itu berimbas pada melemahnya saham," katanya.
(Baca juga: Wall Street kembali jatuh)
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 289.714 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,619 miliar lembar saham senilai Rp7,645 triliun. Sebanyak 135 saham naik, 224 saham menurun, dan 120 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 234,37 poin (1,07 persen) ke 21.736,44, indeks Hang Seng melemah 466,21 poin (1,48 persen) ke 30.965,68 dan Straits Times melemah 26,41 poin (0,75 persen) ke posisi 3.489,82.