Lembaga "KedaiKOPI" catat Gus Ipul-Puti unggul elektabilitas
22 Februari 2018 15:37 WIB
Pasangan calon gubernur dan wagub Jawa Timur Saifullah Yusuf (kiri)-Puti Guntur Soekarno (kanan) menunjukan nomor urut saat rapat pleno terbuka pengundian dan pengumuman nomor urut pasangan calon di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (13/2/2018). Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur mengumumkan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak mendapat nomor urut satu, dan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno mendapat nomor urut dua dalam Pilkada Jatim 2018. (ANTARA/Zabur Karuru) ()
Surabaya (ANTARA News) - Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) mencatat elektabilitas pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno unggul dengan 53,7 persen dibandingkan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak 46,3 persen.
"Gus Ipul unggul dengan selisih sekitar 7,4 persen sesuai survei yang kami lakukan," ujar Direktur riset dan kajian KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Kamis.
Angka tersebut, kata dia, menjadi modal awal bagi Gus Ipul dan Puti yang sampai saat ini angka popularitasnya masih berada di bawah pesaingnya.
Berdasar surveinya, popularitas Khofifah sebesar 94,1 persen, Gus Ipul 90,9 persen, kemudian Emil Dardak 48,7 persen dan diikuti Puti Guntur Soekarno 28,5 persen.
Ia menggarisbawahi rendahnya nilai korelasi antara elektabilitas dan popularitas kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, terlebih pada sebelum masa kampanye seharusnya popularitas berkorelasi tinggi dengan elektabilitas.
Menurut dia, beberapa faktor yang membantu naiknya elektabilitas pasangan nomor urut dua tersebut adalah pernah duduk sebagai Wagub Jatim sehingga dipersepsi oleh pemilih sebagai calon yang lebih berpengalaman dan faktor persepsi religius yang dilekatkan pada sosok Gus Ipul.
"Apalagi faktor agama adalah rujukan utama untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur (75,4 persen) disusul oleh faktor kesukuan (40,1 persen) dan faktor petahana atau pengalaman (30,5 persen)," ucapnya.
Sementara itu, lembaga survei KedaiKOPI merupakan lembaga survei independen yang dibiayai oleh internal organisasi.
Survei dilakukan dengan metode tatap muka, melibatkan 600 responden dengan "margin of error" lebih kurang 4,08 persen pada interval kepercayaan 95 persen.
Survei dilakukan selama sepekan, yakni 2-8 Februari 2018 dengan menggunakan teknik "sampling" metode acak bertingkat.
Pilkada Jatim 2018 untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019-2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah-Emil di nomor urut satu, dan Gus Ipul-Puti di nomor urut dua.
Pasangan nomor satu merupakan calon dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor dua adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS serta Gerindra.
"Gus Ipul unggul dengan selisih sekitar 7,4 persen sesuai survei yang kami lakukan," ujar Direktur riset dan kajian KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Kamis.
Angka tersebut, kata dia, menjadi modal awal bagi Gus Ipul dan Puti yang sampai saat ini angka popularitasnya masih berada di bawah pesaingnya.
Berdasar surveinya, popularitas Khofifah sebesar 94,1 persen, Gus Ipul 90,9 persen, kemudian Emil Dardak 48,7 persen dan diikuti Puti Guntur Soekarno 28,5 persen.
Ia menggarisbawahi rendahnya nilai korelasi antara elektabilitas dan popularitas kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, terlebih pada sebelum masa kampanye seharusnya popularitas berkorelasi tinggi dengan elektabilitas.
Menurut dia, beberapa faktor yang membantu naiknya elektabilitas pasangan nomor urut dua tersebut adalah pernah duduk sebagai Wagub Jatim sehingga dipersepsi oleh pemilih sebagai calon yang lebih berpengalaman dan faktor persepsi religius yang dilekatkan pada sosok Gus Ipul.
"Apalagi faktor agama adalah rujukan utama untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur (75,4 persen) disusul oleh faktor kesukuan (40,1 persen) dan faktor petahana atau pengalaman (30,5 persen)," ucapnya.
Sementara itu, lembaga survei KedaiKOPI merupakan lembaga survei independen yang dibiayai oleh internal organisasi.
Survei dilakukan dengan metode tatap muka, melibatkan 600 responden dengan "margin of error" lebih kurang 4,08 persen pada interval kepercayaan 95 persen.
Survei dilakukan selama sepekan, yakni 2-8 Februari 2018 dengan menggunakan teknik "sampling" metode acak bertingkat.
Pilkada Jatim 2018 untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019-2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah-Emil di nomor urut satu, dan Gus Ipul-Puti di nomor urut dua.
Pasangan nomor satu merupakan calon dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor dua adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS serta Gerindra.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: