Jakarta (ANTARA News) - Ahli kesehatan menyarankan Pengecekan Tekanan Darah di Rumah (Ceramah) secara rutin untuk mendeteksi hipertensi sejak dini.
"Pengukuran di rumah lebih menggambarkan tekanan darah sebenarnya, kalau dilakukan benar. Bukan berarti tidak perlu konsultasi ke dokter. Bawalah tes di rumah sehingga dokter mengetahui. Ini penting tetapi komplementer," kata spesialis saraf dari Fakultas Kedokteran Universitas Unika Atma Jaya, Dr.dr. Yuda Turana, Sp.S di Jakarta, Kamis.
Yuda menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan tekanan darah di klinik umumnya lebih tinggi ketimbang di rumah, sehingga bisa saja hasil itu tidak sepenuhnya mencerminkan tekanan darah pasien.
Sebelum memeriksa sendiri tekanan darah, ia mengatakan, sebaiknya alat pemeriksa terlebih dulu dicek, memastikan pengukur tekanan sudah divalidasi dulu, dan mempersiapkan diri.
"Duduk istirahat selama dua menit. Posisi duduk dianjurkan baringan. Jangan minum kopi, buang air dulu. Kalau sedang meminum obat tertentu, jangan dikonsumsi," kata Yuda.
Pengukuran paling bagus dilakukan pagi dan malam, satu jam setelah bangun dan sebelum tidur, sebelum meminum obat apapun. Yuda menyarankan pengukuran dilakukan pada lengan atas bukan jari, pergelangan tangan atau leher sebanyak dua sampai tiga kali.
"Lengan kanan dan kiri dengan beda waktu satu menit. Pengukuran pagi lebih bagus daripada di sore. Bila angka menunjukkan 135/85 dan di atasnya, sudah disebut hipertensi. Harus di lengan atas bukan di jari, pergelangan tangan atau leher. Pengukuran di rumah untuk deteksi hipertensi terselubung, white coat hypertension," tutur Yuda.
Dia mengatakan pengukuran tekanan darah di rumah penting untuk menghindari komplikasi hipertensi salah satunya stroke.
Deteksi dini hipertensi dengan "Ceramah"
22 Februari 2018 14:51 WIB
Ilustrasi seseorang tengah memeriksakkan tekanan darahnya di Jakarta, Selasa (31/3). (ANTARA News/ Lia Wanadriani Santosa)
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: