Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu ditutup melemah 19,47 poin seiring dengan sebagian investor yang masih merealisaikan keuntungan.
IHSG BEI ditutup melemah 19,47 poin atau 0,29 persen menjadi 6.643,40, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 4,27 poin (0,38 persen) menjadi 1.117,90.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa IHSG sedang bergerak dalam konsolidasi wajar setelah mencapai rekor tertinggi pada awal pekan ini, sebagian investor cenderung merealisasikan keuntungannya.
"Pergerakan IHSG itu wajar, sebagian investor menahan transaksinya seraya menanti sentimen positif baru yang akan muncul," katanya.
Menurut dia, peluang IHSG untuk kembali menguat cukup terbuka seiring dengan ekspektasi positif terhadap laporan kinerja emiten tahun buku 2017. Di sisi lain, kondisi fundamental perekonomian yang kuat menyusul realisasi APBN tercatat tumbuh positif pada periode Januari 2018.
Pengamat pasar modal Aria Santoso menambahkan bahwa pelemahan IHSG cenderung jangka pendek di tengah kondisi makro ekonomi nasional yang cukup kondusif.
"Dengan prospek ekonomi yang positif maka investasi dalam rentang jangka panjang cukup menjanjikan. Jadi, fluktuasi harian yang negatif sifatnya jangka pendek," katanya.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 504.627 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,112 miliar lembar saham senilai Rp9,876 triliun. Sebanyak 157 saham naik, 205 saham menurun, dan 124 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 45,71 poin (0,21 persen) ke 21.970,81, indeks Hang Seng menguat 558,26 poin (1,81 persen) ke 31.431,89 dan Straits Times menguat 39,70 poin (1,14 persen) ke posisi 3.516,23.
IHSG Rabu ditutup melemah 19,47 poin
21 Februari 2018 17:25 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (ANTARA /Rivan Awal Lingga) ()
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: