Jakarta (ANTARA News) - Seorang dokter Suriah yang menangani korban serangan membabi buta pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad di pinggiran kota Damaskus yang selama ini menjadi kantong pasukan pemberontak, menyebut Pembantaian Srebrenica di Bosnia pada 1990-an sedang terulang di Ghouta.

"Kami berdiri di hadapan pembantaian abad ini," kata seorang dokter di Ghouta timur, pinggir ibu kota Damaskus.

"Jika pada 1990-an terjadi pembantaian Srebrenica dan pada 1980-an terjadi pembantaian Sabra dan Shatila, maka di Ghouta timur telah terjadi pembantaian abad ini," sambung sang dokter dalam laman The Guardian.

Ratusan orang terbunuh dan ratusan lainnya luka-luka dalam serangan terhadap kantong yang dikuasai pemberontak di Ghouta Timur di Suriah.

Di kantong di mana 400.000 warga sipil berada itu, sekitar 700 orang tewas dalam jangka tiga bulan, belum termasuk yang tewas pekan lalu.

Empat rumah sakit di Ghouta timur tak luput dari pemboman. Daerah ini sudah bertahun-tahun dikepung oleh pasukan pemerintah Bashar al-Assad dan menjadi sasaran serangan senjata kimia.

Baca juga:Perang Suriah semakin tak jelas, semua melawan semua