Jakarta (ANTARA News) - Irjen Pol Iza Fadri ingin melanjutkan upaya untuk membantu penyelesaian konflik di Rakhine State saat bertugas menjadi duta besar di Myanmar.

Iza, yang sebelumnya menjabat Staf Ahli Bidang Sospol Kapolri, hari ini dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Myanmar.

"Jadi masalah Rohingya, kita akan bantu Myanmar untuk menyelesaikan masalah internal mereka karena kita tahu masalah Rohingya tak terlepas dari permasalahan konflik di sana," kata Iza di Istana Negara Jakarta, Selasa.

Sebagai negara yang bersahabat, ia mengatakan, Indonesia ingin mendukung penyelesaian masalah itu secara baik.

"Kita negara yang diterima mereka, sebagai pihak yang membantu kemanusiaan di sana. Itu langkah pertama yang kita lakukan di sana. Bagaimana bantuan kemanusiaan ini bisa diserahkan ke masyarakat di sana," katanya.

Presiden pada 28 Januari 2018 menyerahkan bantuan Indonesia di kamp pengungsian Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh.

"Kita dukung bagaimana penyelesaian masalah Rohingya ini secara bermartabat baik secara internasional maupun secara internal mereka," tambah Iza.

"Secara spesifik sudah dituangkan dalam kebijakan menteri luar negeri dalam membantu Myanmar dalam konteks sebagai negara sahabat dan bagian dari negara ASEAN. Kemudian kita ingin dengan adanya komunikasi ini dapat menyelesaikan masalah Rohingya," jelas Iza.

Lebih dari 650.000 warga Rohingya melarikan diri dari tempat tinggal mereka di Rakhine State untuk mengungsi ke negara tetangga Bangladesh setelah militer Myanmar melancarkan serangan balasan sebagai tanggapan terhadap serangan militan Rohingya terhadap pos-pos penjagaan pada 25 Agustus tahun lalu. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyetarakan tindakan itu dengan pembersihan etnis.

Baca juga:
Rohingya enggan dipulangkan kecuali Myanmar jamin keselamatan
Menlu Inggris desak penyelidikan independen terkait krisis Rohingya