Menteri BUMN siap evaluasi kecelakaan Tol Becakayu
20 Februari 2018 12:58 WIB
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi, saat menjenguk enam korban kecelakaan tiang girder proyek tol Becakayu yang dirawat di RS UKI Jakarta Timur, Selasa (20/2). (Dokumentasi Istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Rini Soemarno siap melakukan evaluasi dengan pihak-pihak terkait untuk menginvestigasi kecelakaan yang terjadi pada konstruksi di Proyek Jalan Tol Becakayu, Jakarta Timur.
"Saya harus bicarakan bersama apa saja case-nya. Semua ada teknisnya," kata Rini saat ditemui di Gedung Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Selasa.
Rini mengatakan evaluasi ini akan dilakukan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan serta Kementerian Perhubungan agar kejadian serupa tidak lagi terjadi di kemudian hari.
"Nanti akan dirapatkan bersama, saya belum dapat laporannya," ujarnya.
Saat ini, PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) sedang melakukan investigasi atas kasus jatuhnya bekisting pierhead pada pukul 03.00 WIB.
"Kami menyampaikan rasa empati terhadap korban ambruknya bekisting pierhead pada proyek tol Becakayu," tambah Kepala Divisi III Waskita Karya Dono Parwoto.
Menurut Dono, investigasi dilakukan secara internal maupun oleh pihak kepolisian untuk mendapatkan data dan informasi mengenai peristiwa tersebut dan diharapkan hasilnya sudah keluar dalam waktu 1x24 jam.
Sebanyak tujuh orang korban robohnya tiang tol Becakayu dibawa ke dua rumah sakit, RS UKI Cawang yakni Joni Arisman, Rusman, Supri, Kirpan, Sarmin, dan Agus, sedangkan Waldi dirujuk ke RS Polri Kramatjati.
Proyek Jalan Tol Becakayu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk mulai tahun 2014 dengan nilai kontrak Rp7,23 triliun dan memiliki panjang ruas 11 km.
(Baca juga: Waskita: kecelakaan Becakayu bukan akibat robohnya tiang pancang)
"Saya harus bicarakan bersama apa saja case-nya. Semua ada teknisnya," kata Rini saat ditemui di Gedung Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Selasa.
Rini mengatakan evaluasi ini akan dilakukan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan serta Kementerian Perhubungan agar kejadian serupa tidak lagi terjadi di kemudian hari.
"Nanti akan dirapatkan bersama, saya belum dapat laporannya," ujarnya.
Saat ini, PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) sedang melakukan investigasi atas kasus jatuhnya bekisting pierhead pada pukul 03.00 WIB.
"Kami menyampaikan rasa empati terhadap korban ambruknya bekisting pierhead pada proyek tol Becakayu," tambah Kepala Divisi III Waskita Karya Dono Parwoto.
Menurut Dono, investigasi dilakukan secara internal maupun oleh pihak kepolisian untuk mendapatkan data dan informasi mengenai peristiwa tersebut dan diharapkan hasilnya sudah keluar dalam waktu 1x24 jam.
Sebanyak tujuh orang korban robohnya tiang tol Becakayu dibawa ke dua rumah sakit, RS UKI Cawang yakni Joni Arisman, Rusman, Supri, Kirpan, Sarmin, dan Agus, sedangkan Waldi dirujuk ke RS Polri Kramatjati.
Proyek Jalan Tol Becakayu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk mulai tahun 2014 dengan nilai kontrak Rp7,23 triliun dan memiliki panjang ruas 11 km.
(Baca juga: Waskita: kecelakaan Becakayu bukan akibat robohnya tiang pancang)
Pewarta: Satyagraha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: