Jakarta (ANTARA News) - Kecelakaan di proyek tol Becakayu pagi ini disebabkan oleh "bekisting pierhead", bukan robohnya tiang pancang atau tiang penyangga, demikian kata PT Waskita Karya (Persero) selaku kontraktor tol Becakayu.

"Kami ingin meluruskan bahwa bukan tiang pancang atau tiang penyangga yang roboh seperti pemberitaan tetapi bekisting pierhead," kata Kepala Divisi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Dono Parwoto dalam siaran pers di Jakarta, Selasa pagi.

Waskita memastikan telah menyampaikan rasa empati kepada korban beserta keluarga sehubungan dengan kejadian pada proyek tol Becakayu itu.

"Kejadian terjadi pada pukul 03.00 WIB pada saat dilakukan pengecoran pier head dengan kondisi beton masih basah dan bekisting merosot sehingga jatuh," katanya.

Baca juga: Tiang pancang tol Becakayu ambruk, korban dilarikan ke RS UKI

Waskita juga telah berkoordinasi dengan aparat dan pihak yang berwajib untuk menangani masalah ini.

Saat ini pun sedang dilakukan investigasi secara internal maupun oleh pihak kepolisian untuk mendapatkan data dan informasi mengenai peristiwa tersebut dan diharapkan hasilnya sudah keluar dalam waktu 1x24 jam.

Waskita telah melakukan evakuasi terhadap tujuh korban luka dan sudah dilakukan pengananan di Rumah Sakit UKI.

"Pihak manajemen sangat menyesal atas kejadian ini dan untuk penanganan terhadap korban telah dilakukan," katanya.

Proyek Jalan Tol Becakayu merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk mulai 2014 dengan nilai kontrak Rp7,23 triliun dan memiliki panjang ruas 11 km.

Baca juga: BPJT: robohnya tiang girder Tol Becakayu tak terkait bangunan lama