Beijing (ANTARA News) - Seorang pengguna internet di Kota Changsha, China, ditahan selama lima hari setelah mengunggah foto-foto pesta jamuan Hari Raya Imlek dengan menu satwa liar yang terancam punah.

Foto-foto yang diunggah pemilik akun Sina Weibo bermarga Rao menunjukkan kaki beruang, trenggiling dan buaya yang sedang dipersiapkan di dapur.

Unggahan foto tersebut dilengkapi dengan kalimat "Pesta makan malam Imlek di rumah orang lain", demikian polisi Changsha di akun WeChat-nya, Selasa.

Unggahan tersebut tersebar dan terbaca secara luas. Bahkan pada saat foto tersebut diunggah, jumlah pengikut akun pelaku di "Facebook"-nya masyarakat China itu mencapai angka 284.000.

Menurut keterangan polisi Changsha, Rao mengunduh foto-foto tersebut. Namun dia tidak memverifikasi foto-foto tersebut sebelum mengunggahnya dengan memberikan tulisan "Pesta makan malam Imlek di rumah orang lain" di akun Weibonya.

Kepolisian Kehutanan yang bermarkas di Ibu Kota Provinsi Hunan tersebut telah melacak sumber foto-foto tersebut, Minggu (18/2).

China baru saja mengamandemen Undang-Undang Perlindungan Satwa Liar yang berlaku efektif per Januari 2017.

Undang-undang baru itu menyebutkan larangan perburuan dan perdagangan berbagai jenis satwa liar di seluruh pelosok daratan Tiongkok.

Pelanggaran atas undang-undang tersebut dapat dikategorikan sebagai tindak kejahatan dengan hukuman berat, tulis Global Times.

Aparat berwenang di China saat ini juga gencar melakukan razia perdagangan gading gajah. Negara berpenduduk terbanyak di dunia itu dikenal sebagai pasar terbesar penjualan gading gajah secara ilegal.