Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan program berkelanjutan setelah pencabutan status kasus kejadian luar biasa (KLB) gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat, Papua.
"Setelah dinyatakan KLB campak dan gizi buruk dicabut, maka yang dipikirkan adalah bagaimana langkah-langkah yang berkesinambungan dilakukan," katanya, ditemui usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Senin.
Ia mengatakan langkah-langkah tersebut dilakukan agar penanganan pasca-KLB di Asmat dapat berkelanjutan dengan program-program nyata dari pemerintah.
Kementerian Sosial (Kemensos) RI telah menyiagakan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan membentuk pendamping sebanyak 46 orang dalam rangka mendukung penyaluran bantuan program keluarga harapan (PKH) dan beras sejahtera (rastra).
"Kami juga membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB), dan diharapkan Menko PMK meresmikan semua ini sebagai komitmen pemerintah untuk menangani Asmat dengan berkesinambungan," kata Idrus, merujuk ke Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani.
Kemensos turut pula berperan dalam mempersiapkan kunjungan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani ke Kabupaten Asmat pada 21 Januari 2018 mendatang.
"Kami mempersiapkan keberangkatan Menko Puan dan beberapa menteri ke Asmat karena memang komitmen pemerintah ini bahwa langkah-langkah penanganan terhadap Asmat ini terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan," demikian Idrus Marham.
Mensos siapkan program lanjutan tangani kasus Asmat
19 Februari 2018 20:14 WIB
Menteri Sosial Idrus Marham. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018
Tags: