Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan letusan Gunung Sinabung pada Senin pagi pukul 08.53 WIB tidak menyebabkan korban jiwa.

"Seluruh daerah berbahaya yang merupakan zona merah telah kosong penduduknya. Sebagian masyarakat telah dievakuasi sesaat untuk memgantisipasi kemungkinan terburuk," kata Sutopo melalui siaran pers di Jakarta, Senin.

Menurut Sutopo, Kepala BNPB Willem Rampangilei telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB melakukan pendampingan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo.

Berdasarkan laporan BPBD Karo tidak ada korban jiwa dan tambahan pengungsi. Pengungsi lama telah ditempatkan di hunian sementara dan sebagian mendapatkan bantuan sewa rumah dan lahan pertanian dari BNPB.

"Kebutuhan mendesak adalah masker dan mobil tangki untuk menyemprot abu vulkanik di jalan dan permukiman warga," tuturnya.

Sutopo mengatakan letusan Gunung Sinabung disertai dengan suara gemuruh dan merupakan letusan terbesar selama 2018.

Abu vulkanik menyelimuti beberapa daerah di sekitar Gunung Sinabung, antara lain Kecamatan Simpang Empat, Naman Teran, Payung, Tiga Nderket dan Munthe. Kondisi di lima kecamatan itu gelap dengan jarak pandang sekitar lima meter.

"Selain itu, batuan kecil juga menghujani lima kecamatan tersebut. Hujan kerikil kecil juga masih terjadi di Desa Kuta Mbaru dan Kuta Rakyat hingga pukul 10.00 WIB," tuturnya.

Masyarakat di sekitar Gunung Sinabung telah terbiasa dengan letusan Gunung Sinabung sehingga kegiatan masyarakat kembali normal pada Senin siang.