Tol Manado-Bitung I serap Rp1,2 triliun
19 Februari 2018 16:13 WIB
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan tol Manado-Bitung di Manado, Sulawesi Utara, (2/3/2017). (ANTARA FOTO/Adwit B. Pramono)
Manado (ANTARA News) - Pembangunan tol lintas Manado-Bitung, Sulawesi Utara, segmen I sepanjang 14 kilometer menyerap anggaran senilai Rp1,2 triliun.
"Dari sisi anggaran sebenarnya sudah terpenuhi dari alokasi yang dibutuhkan sudah tersedia dan tinggal pengerjaan fisiknya," kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XV Sulawesi Utara (Sulut)-Gorontalo Riel Mantik di Manado, Senin.
Ia menjelaskan, pengerjaan fisik segmen IA sepanjang tujuh kilometer dialokasikan anggaran senilai Rp1,24 triliun yang bersumber dari pinjaman China.
Sementara itu, dikemukakannya, di segmen IB yang juga memiliki panjang yang sama dialokasikan senilai Rp1,7 triliun bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun jamak (multi-years).
"Total anggaran yang disiapkan untuk pengerjaan segmen I itu sebesar Rp2,9 triliun lebih, sementara sudah terserap sebesar Rp1,2 triliun," ujarnya.
Dia mengatakan, poin kritis dalam penyelesaian segmen I selama ini adalah pengerjaan struktur.
"Koordinasi terus kami lakukan untuk percepatan penyelesaiannya sehingga proses pembangunan struktur tidak banyak kendala lagi ke depan," ujarnya.
Dia mencontohkan bahwa pembangunan jembatan yang akan melintas di alur Sungai Tondano sepanjang 210 meter konstruksinya terus dipacu pengerjaannya.
"Bore pile sudah ada, tinggal dicor. Kita terus mencari solusi mudah-mudahan dengan curah hujan tinggi, pembangunannya terus berlangsung hingga diselesaikan sesuai target tahun ini," katanya menambahkan.
Bore pile adalah jenis pondasi dalam yang berbentuk tabung, yang berfungsi meneruskan beban struktur bangunan di atasnya dari permukaan tanah sampai lapisan tanah keras di bawahnya, dan fungsinya sama dengan pondasi tiang pancang atau pondasi dalam lainya.
"Dari sisi anggaran sebenarnya sudah terpenuhi dari alokasi yang dibutuhkan sudah tersedia dan tinggal pengerjaan fisiknya," kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XV Sulawesi Utara (Sulut)-Gorontalo Riel Mantik di Manado, Senin.
Ia menjelaskan, pengerjaan fisik segmen IA sepanjang tujuh kilometer dialokasikan anggaran senilai Rp1,24 triliun yang bersumber dari pinjaman China.
Sementara itu, dikemukakannya, di segmen IB yang juga memiliki panjang yang sama dialokasikan senilai Rp1,7 triliun bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun jamak (multi-years).
"Total anggaran yang disiapkan untuk pengerjaan segmen I itu sebesar Rp2,9 triliun lebih, sementara sudah terserap sebesar Rp1,2 triliun," ujarnya.
Dia mengatakan, poin kritis dalam penyelesaian segmen I selama ini adalah pengerjaan struktur.
"Koordinasi terus kami lakukan untuk percepatan penyelesaiannya sehingga proses pembangunan struktur tidak banyak kendala lagi ke depan," ujarnya.
Dia mencontohkan bahwa pembangunan jembatan yang akan melintas di alur Sungai Tondano sepanjang 210 meter konstruksinya terus dipacu pengerjaannya.
"Bore pile sudah ada, tinggal dicor. Kita terus mencari solusi mudah-mudahan dengan curah hujan tinggi, pembangunannya terus berlangsung hingga diselesaikan sesuai target tahun ini," katanya menambahkan.
Bore pile adalah jenis pondasi dalam yang berbentuk tabung, yang berfungsi meneruskan beban struktur bangunan di atasnya dari permukaan tanah sampai lapisan tanah keras di bawahnya, dan fungsinya sama dengan pondasi tiang pancang atau pondasi dalam lainya.
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018
Tags: