Medan (ANTARA News) - Karena takut ketahuan selingkuh dengan mantan pacar, Sariyem alias Dewi(24), warga Kuamang Kuning, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Muara Bungo, Jambi, menyiram suaminya dengan cuka api dicampur zat kimia lainnya yang menyebabkan anggota tubuh serta wajah suami malang itu tak lagi berbentuk. "Selama empat bulan lebih kami menikah tidak pernah terjadi pertengkaran, kebutuhan ekonomi rumah tangga terpenuhi, demikian juga kebutuhan lainnya. Namun entah kenapa dia tega melakukan ini terhadap saya," ujar Hotmatua Hasibuan alias Ucok (29) kepada ANTARA News di Medan, Selasa. Hingga saat ini Ucok masih menjalani perawatan intensif di ruang Rindu B Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan. Ia menjelaskan, peristiwa yang menimpa dirinya itu terjadi pada 25 Januari 2006. Ketika itu dia tidak mengetahui kenapa isterinya melakukan perbuatan itu. "Saya tidak tahu kenapa tiba-tiba dia menyiramkan cairan kimia ke wajah dan tubuh saya," katanya. Akibat tindakan isterinya itu, kedua mata Ucok menjadi buta, satu telinga tidak berfungsi, hidung tinggal rangka, bibir bagian atas habis dan seluruh permukaan wajahnya tertutup daging yang hanya berupa kulit berwarna kemerah-merahan. Selain itu, pada bagian tertentu tubuh bagian depan dan punggung juga mengalami kondisi yang sama, namun tidak separah wajahnya. "Menurut keterangan polisi, cairan yang disiramkan ke wajah dan tubuh saya itu merupakan campuran yang terdiri atas cuka api yang biasanya digunakan untuk mengentalkan getah karet, lanet yang biasanya untuk racun serangga serta asam cuka, yang semuanya itu kemudian dicampur ke dalam air panas mendidih," katanya. Dari pembicaraan tetangga diketahui jika isterinya itu bertemu lagi dengan mantan pacarnya, dan ide melakukan perbuatan terhadap Ucok itu datang dari mantan pacar isterinya itu karena takut hubungan mereka diketahui. Ucok sempat menjalani perawatan selama 11 hari di rumah sakit setempat, namun karena ketiadaan biaya ia dibawa pulang keluarganya ke kampung halaman di Jl Purnama, Kampung Selamat Wek I, Kota Padang Sidempuan, Sumut. "Sebelum dibawa ke Medan, Ucok hanya berobat kampung selama 1,5 tahun karena ketiadaan dana. Dia pun hanya tidur beralaskan pelepah pisang karena tubuhnya mengeluarkan lendir," ujar Ibu Ucok, Derhana Sikumbang (66), yang setia menemaninya di RS Adam Malik. Berkat bantuan dermawan di Kota Padang Sidempuan, Ucok dibawa ke Medan. Ia berharap anak bungsunya dari tujuh bersaudara itu bisa kembali melihat, kedua daun telinganya kembali dibuatkan, sementara hidung dan bibirnya disempurnakan.(*)