New Delhi (ANTARA News) - Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Iran Hassan Rouhani pada Sabtu (17/2) sepakat akan meningkatkan upaya untuk mewujudkan stabilitas di Afghanistan yang dilanda perang.

Modi kembali menegaskan komitmen India untuk membantu Afghanistan menjadi "negara yang damai, aman, permanen, makmur dan majemuk" setelah melakukan pembicaraan dengan Rouhani di New Delhi pada hari terakhir kunjungan tiga harinya.

"Mengingat kepentingan bersama kami, kami berkomitmen untuk menghentikan perluasan kekuatan yang mempromosikan kejahatan terorganisasi internasional dalam terorisme, ekstremisme, penyelundupan narkoba, kejahatan siber dan beragam bentuk lainnya," kata Modi sebagaimana dikutip AFP.

"Kami ingin melihat kawasan kami dan dunia bebas dari terorisme."

Kedua pemimpin tidak menyebutkan pemberian bantuan keuangan atau senjata untuk membantu Afghanistan melawan militan. Mereka juga tidak menyebut Pakistan, yang sudah lama dituduh mendukung gerilyawan di Afghanistan.

India menjadi pendukung utama pemerintahan Kabul dan telah mengucurkan dana lebih dari dua miliar dolar AS (sekitar Rp21,7 triliun) ke negara tersebut sejak Taliban digulingkan pada 2001.

Pada 2016, India menawarkan bantuan ekonomi satu miliar dolar AS untuk memperkuat berbagai sektor negara yang dilanda perang itu, termasuk pendidikan, kesehatan dan pertanian.

Modi mengatakan kedua negara ingin meningkatkan kerja sama ekonomi, konektivitas regional, dan memperbaiki keamanan energi untuk menjangkau Afghanistan yang terkurung daratan dan Asia Tengah melalui pelabuhan Chababar di Iran Selatan.

India, Iran dan Afghanistan sudah menandatangani kesepakatan tiga jalan transit tahun 2016 untuk mengembangkan pelabuhan Chababar guna meningkatkan perekonomian kawasan.

India merupakan pembeli utama minyak dan gas Iran, dan menjaga hubungan dagangnya meski sanksi-sanksi internasional dijatuhkan ke Teheran berkenaan denganporgram nuklirnya antara tahun 2012 sampai 2016.(mr)