San Francisco (ANTARA News) - Mobil listrik dari General Motors, Chevrolet Bolt, mendapatkan angin segar menyusul terus tertundanya produksi Tesla Model 3 yang menimbulkan kecemasan di kalangan calon pembeli sedan listrik tersebut.

Pada pekan lalu, Tesla mengatakan kepada beberapa pemesan Model 3 bahwa kendaraan listrik itu tidak akan dikirimkan sampai 2019. Hal itu menimbulkan keluhan dari calon pembeli yang khawatir akan kehilangan potongan pajak.

Dealer GM di California, pasar terbesar kendaraan listrik di AS, mengatakan ada permintaan yang meningkat untuk Chevrolet Bolt menyusul sikap pembeli Tesla yang takut kehilangan potongan pajak kendaraan listrik sebesar 7.500 dolar AS jika terus menunggu Tesla sampai 2019.

Masalah produksi Tesla ini telah membuka jalan kepada kompetitor untuk merebut calon pembeli. Tesla menyatakan pengembalian dana pemesanan senilai 1.000 dolar AS cukup stabil pada akhir tahun lalu, namun meningkat pada beberapa pekan belakangan karena sudah kehilangan kesabaran.

Yev Kaplinskiy dari diler Chevrolet San Francisco mengatakan telah menjual 15 unit Bolt setelah Tesla mengumumkan penundaan kembali.

"Kami mendapatkan orang yang menginginkan Model 3 mereka," kata Kaplinskiy.

"Kami bertanya kepada mereka, 'Mobil apa yang Anda minati?' Mereka kebanyakan menjawab Tesla. Tapi mereka menginginkan mobil itu sekarang. Mereka tidak mau menunggu. Beberapa pembeli telah berpaling ke Chevy karena penundaan Tesla," katanya.

Chevrolet pun mengirimkan email kepada sejumlah pembeli potensial pada pekan ini dengan tulisan "Bolt EV: Now available."

Bolt dan Model 3 merupakan kendaraan listrik yang dijual 35.000 dolar AS dan dapat menempuh perjalanan lebih dari 322 km dalam sekali pengisian daya listrik, demikian Reuters.