Beirut (ANTARA News) - Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri mengatakan usulan yang diajukan Amerika Serikat mengenai penyelesaian sengketa perbatasan dengan Israel tidak bisa diterima.


Hal itu disampaikan Berri dalam pertemuan dengan Pejabat Asisten Sekretaris AS Urusan Timur Dekat, David Satterfield, didampingi Perdana Menteri Lebanon Saad Al-Hariri dan Menteri Luar Negeri Gebran Bassil, setelah sebelumnya Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson menyambangi negeri tersebut.

Pertemuan kedua negara yang juga dihadiri Duta Besar AS untuk Lebanon Elizabeth Richards, dipusatkan pada situasi di wilayah tersebut dan hubungan bilateral antara kedua negara, kata satu pernyataan dari kantor media Perdana Menteri Lebanon.

"Perbatasan maritim Lebanon-Israel, yang menjadi sengketa, mesti ditetapkan melalui komite 1996," kata satu pernyataan dari kantor Berri, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu siang.



(Baca juga: Lebanon akan bangun pelabuhan internasional di perbatasan Israel)


Namun, cuma sedikit perincian yang disiarkan mengenai pertemuan kedua negara, yang berlangsung sekitar 45 menit.

Pertemuan tersebut diadakan saat Israel meningkatkan retorikanya terhadap Lebanon mengenai pernyataan tentang potensi cadangan minyak dan gas di Laut Tengah dan memulai pembangunan tembok semen di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.



(Baca juga: Lebanon berupaya halangi pembangunan tembok Israel)




(Baca juga: Israel dorong "pengesahan" permukiman liar di Tepi Barat)