Sekretaris Tetap bagi Sumber Daya Alam dan Pariwisata Gaudence Milanzi mengatakan cara semua hewan itu mati menunjukkan mereka telah diracuni oleh peternak setempat di tengah meningkatnya konflik manusia-hewan di negeri tersebut.
"Saya bisa mengkonfirmasi bahwa enam singa diracuni di daerah penanganan margasatwa tepat di luar Taman Nasional Ruaha. Kami sedang menyelidiki peristiwa ini," kata Milanzi, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu siang.
"Penyelidikan yang dilakukan oleh pemerintah telah bisa menangkap seorang tersangka, dengan sampel brung bangkai dan singa yang diracuni dan dibawa ke Laboratorium Utama Kimia Pemerintah untuk diidentifikasi jenis racun yang digunakan," katanya.
(Baca juga: Empat singa kabur dari taman nasional Afrika Selatan)
Sektor pariwisata Tanzania dengan nilai dua miliar dolar AS, yang sangat tergatung atas safari margasatwa, adalah penghasil devisa terbesar, tapi terjadi bentrokan yang meningkat antara populasi margasatwa, petani dan pemelihara ternak.
Pencinta lingkungan hidup menggambarkan peristiwa meracuni singa dan burung bangkai yang terancam punah secara massal di dekat Taman Nasional Ruaha sebagai "pemandangan yang sangat mengharukan", dan binatang pemakan bangkai mati setelah memakan bangkai hewan yang diracuni.
"Enam singa ... telah mati, tampaknya akibat racun, sebak semua hewan tersebut ditemukan di dekat bangkai ternak yang dimangsa," kata Proyek Karnivora Ruaha (RCP), bagian dari Unit Penelitian Pelestarian Margasatwa Oxford University (WildCRU), di dalam satu pernyataan.
"Peristiwa ini memiliki konsekuensi tragis tambahan, dengan puluhan burung bangkai yang sangat terancam ditemukan mati atau sangat terpengaruh," kata pernyataan itu. "Mereka akhirnya menemukan 74 burung bangkai yang mati selain enam singa."
Empat lagi burung bangkai yang sakit dibawa di Taman Nasional Ruaha untuk diobati. Satu burung bangkai mati tak lama setelah tiba, tapi yang lain baik-baik saja, katanya.
"Kelihatannya seseorang meracuhi bangkai setelah singa menyerang ternak. Secara mengerikan, tindakan meracuni tersebut adalah reaksi umum dalam konflik," kata Projek Karnivora Ruaha --yang memantau populasi singa di Tanzania.
Pada 2014, seorang peternak di dekat Daerah Penanganan Margasatwa Ikona di Kabupaten Serengeti di Wilayah Mara meracuni sampai mati tujuh singa setelah hewan itu menyerkan sapi peliharaannya.
(Baca juga: Peneliti ungkap kekuatan pencernaan burung pemakan bangkai)