Jakarta (ANTARA News) - Superstar NBA dari klub juara Cleveland Cavaliers, LeBron James kembali melancarkan kritik pedasnya kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam wawancara dengan Uninterrupted.

"Orang nomor satu di Amerika itu adalah orang yang tak memahami rakyatnya, dan benar-benar tidak peduli rakyat," kata James dalam video bersama dengan rekannya yang juga superstar NBA, Kevin Durant.

Wawancara ini dilakukan bulan lalu setelah Trump menyebut negara-negara Amerika Tengah dan Afrika sebagai "lubang kotoran".

James mengaku tidak heran dengan kekasaran Trump seperti itu. "Bahkan sama sekali tak mengejutkan ketika dia menyampaikan sesuatu. Kelihatan menggelikan; dan memang menggelikan sekaligus mengerikan," kata James dalam laman The Guardian.

Baca juga:Ibunda korban pembantaian SMA tumpahkan amarah kepada Donald Trump

James sudah sejak lama mengkritik Trump, dan mengaku senang memanfaatkan ketenarannya untuk mengkritik sang presiden. "Karena kita tidak bisa mengubah apa yang keluar dari mulut orang itu, maka kita bisa terus memperingatkan orang-orang yang menyaksikan kita, yang mendengarkan kita bahwa itu salah," sambung James.

James juga mengkritik pandangan Trump bahwa uang biasa melindungi warga Afro-Amerika dari rasisme. Dia lalu menunjuk pengalamannya sendiri tahun lalu ketika rumahnya di Los Angeles dicoreti gratifi rasis.

"Saya orang kulit hitam yang punya banyak uang. Yang punya tempat tidur di Brentwood tapi juga ditulis negro di gerbang saya. Tak peduli sejauh mana, uang, atau akses, atau seperti apa hidup Anda sebagai orang Afro-Amerika, mereka selau berusaha memberi tahu Anda bahwa derajat Anda ada di bawah mereka," kata LeBron James.

Baca: Rusia aktif lagi sabotase Pemilu Sela di AS tahun ini