Jakarta (ANTARA News) - Album ketiga Maudy Ayunda yang berjudul "Oxygen" dipasarkan untuk berbagai kalangan: CD, digital di layanan streaming dan satu lagi dalam bentuk USB berisi lagu, lirik, video klip dan foto eksklusif.  



Dalam peluncuran album "Oxygen" di Jakarta, Kamis, dijelaskan bahwa USB tersebut tidak diproteksi sehingga bisa saja diperbanyak secara ilegal. 




Apakah Maudy Ayunda tidak takut karyanya dibajak oleh oknum tidak bertanggungjawab?




(Baca juga: Maudy Ayunda tuangkan rasa kangen dalam “Home To You”)




Gadis 23 tahun itu enggan terlalu ambil pusing mengenai hal itu. Yang dia fokuskan adalah mengeluarkan inovasi baru mengingat belum banyak musisi yang menjual lagu dalam kemasan praktis seperti USB yang mudah dihubungkan ke komputer, laptop atau pemutar musik di mobil.




"Karena lirik video juga akan keluar serentak hari ini. Keluar juga streaming. Jadi, strategi label kita, enggak usah mikirin penyebarluasan yang disalahgunakan," kata Maudy di Jakarta, Kamis.




Dia tidak mau rasa takut atas pembajakan malah menjadi tembok penghalang untuk berkarya dan berinovasi.




Maudy untuk pertama kalinya memproduseri sendiri albumnya. Sebelumnya, dia sudah pernah mengeluarkan album berjudul “Moments” (2015) dan “Panggil Aku..” (2011).




Lulusan Universitas Oxford itu menulis beberapa lagu dalam "Oxygen" yang melibatkan musisi-musisi seperti Rendy Pandugo, Simhala Avadana, Ifa Fachir, Teddy Adhitya dan Tatsuro Miller.  




(Baca juga: Rilis album ketiga, Maudy Ayunda mulai jadi produser musik)