KKP resmikan TPI higienis di Cirebon
15 Februari 2018 14:42 WIB
Pekerja mempersiapkan ikan untuk dilelang di tempat pelelangan ikan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (18/12/2016). Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat produksi perikanan tangkap kuartal III/2016 mencapai lima juta ton dari target 2016 yaitu sebanyak 6,5 juta ton. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Cirebon (ANTARA News) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meresmikan tempat pelelangan ikan (TPI) higienis di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan Cirebon, Jawa Barat, untuk meningkatkan mutu produksi perikanan tangkap nelayan.
"Kita ingin menghilangkan citra pelabuhan perikanan yang kumuh dan kotor, ikan harus ditangani dengan baik, tidak dibiarkan begitu saja di lantai sesuai regulasi internasional," kata Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Sjarief Widjaja di Cirebon, Kamis.
Menurutnyaj revitalisasi TPI higienis di Cirebon menelan biaya Rp4,7 miliar, ini bertujuan agar pasokan produksi perikanan tetap terjaga kualitasnya.
TPI higienis ini juga menghapus kesan TPI yang kotor dan sanitasi yang kurang layak. Apabila produksi perikanan terjamin mutunya, maka harga yang diperoleh juga berdampak pada peningkatan pendapatan nelayan.
"TPI higienis ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah untuk mendukung denyut perikanan di Cirebon," tuturnya.
TPI higienis ini diresmikan secara langsung oleh Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Sjarief Widjaja, anggota komisi IV DPR RI Ono Surono, Kadis Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat Jafar Ismail, Pjs Walikota Cirebon Dedi Taufikkurohman, Bupati Cirebon Selly Adriani Gantina.
Sementara itu KKP pada tahun 2018 ini akan membangun sebanyak 60 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) higenis di seluruh Indonesia, untuk meningkatkan mutu hasil tangkapan nelayan.
"Pada tahun 2017 kami telah membangun 32 TPI higenis dan tahun 2018 ini akan dibangun 60 TPI higenis," katanya.
Menurutnya selain di tahun 2018, KKP juga akan membuat TPI higenis pada tahun 2019 dengan jumlah yang sama yaitu 60 TPI.
"Kita ingin menghilangkan citra pelabuhan perikanan yang kumuh dan kotor, ikan harus ditangani dengan baik, tidak dibiarkan begitu saja di lantai sesuai regulasi internasional," kata Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Sjarief Widjaja di Cirebon, Kamis.
Menurutnyaj revitalisasi TPI higienis di Cirebon menelan biaya Rp4,7 miliar, ini bertujuan agar pasokan produksi perikanan tetap terjaga kualitasnya.
TPI higienis ini juga menghapus kesan TPI yang kotor dan sanitasi yang kurang layak. Apabila produksi perikanan terjamin mutunya, maka harga yang diperoleh juga berdampak pada peningkatan pendapatan nelayan.
"TPI higienis ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah untuk mendukung denyut perikanan di Cirebon," tuturnya.
TPI higienis ini diresmikan secara langsung oleh Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Sjarief Widjaja, anggota komisi IV DPR RI Ono Surono, Kadis Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat Jafar Ismail, Pjs Walikota Cirebon Dedi Taufikkurohman, Bupati Cirebon Selly Adriani Gantina.
Sementara itu KKP pada tahun 2018 ini akan membangun sebanyak 60 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) higenis di seluruh Indonesia, untuk meningkatkan mutu hasil tangkapan nelayan.
"Pada tahun 2017 kami telah membangun 32 TPI higenis dan tahun 2018 ini akan dibangun 60 TPI higenis," katanya.
Menurutnya selain di tahun 2018, KKP juga akan membuat TPI higenis pada tahun 2019 dengan jumlah yang sama yaitu 60 TPI.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: