Harga emas menguat setelah berfluktuasi
15 Februari 2018 06:15 WIB
Seorang karyawan menempatkan emas batangan dengan kemurnian 99,99 persen di pabrik logam mulia Krastsvetmet, di Krasnoyarsk, Rusia (24/10/2016) (REUTERS/Ilya Naymushin)
Chicago (ANTARA News) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange mengakhiri sesi perdagangan fluktuatif pada Rabu (Kamis pagi WIB), dengan lebih tinggi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April naik 27,6 dolar AS atau 2,07 persen, menjadi 1.358,00 dolar AS per ounce.
Departemen Tenaga Kerja AS pada pagi meluncurkan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Januari, yang naik 0,5 persen, menandai kenaikan terbesar dalam lima bulan.
IHK terbaru menambah kekhawatiran baru-baru ini tentang kenaikan inflasi, meningkatkan prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve pada 2018 lebih dari tiga kali kenaikan.
Ekspektasi ini mendukung indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, dan mendorong beberapa penjualan agresif pada logam mulia.
Namun, menurut data yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan AS, juga pada Rabu (14/2), perkiraan pendahuluan penjualan ritel dan jasa-jasa makanan untuk Januari mencapai 492 miliar dolar AS, mencatat penurunan sebesar 0,3 persen.
Dengan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, penjualan ritel yang lemah selama periode yang sama, menyebabkan kekhawatiran kemungkinan stagflasi dan membalikkan penurunan emas berjangka karena indeks dolar AS turun di bawah 90 lagi.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 35 sen atau 2,12 persen, menjadi menetap di 16,878 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April naik 23,40 dolar AS atau 2,40 persen, menjadi ditutup pada 999,10 dolar AS per ounce, demikian Xinhua melaporkan.
(UU.A026)
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April naik 27,6 dolar AS atau 2,07 persen, menjadi 1.358,00 dolar AS per ounce.
Departemen Tenaga Kerja AS pada pagi meluncurkan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Januari, yang naik 0,5 persen, menandai kenaikan terbesar dalam lima bulan.
IHK terbaru menambah kekhawatiran baru-baru ini tentang kenaikan inflasi, meningkatkan prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve pada 2018 lebih dari tiga kali kenaikan.
Ekspektasi ini mendukung indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, dan mendorong beberapa penjualan agresif pada logam mulia.
Namun, menurut data yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan AS, juga pada Rabu (14/2), perkiraan pendahuluan penjualan ritel dan jasa-jasa makanan untuk Januari mencapai 492 miliar dolar AS, mencatat penurunan sebesar 0,3 persen.
Dengan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, penjualan ritel yang lemah selama periode yang sama, menyebabkan kekhawatiran kemungkinan stagflasi dan membalikkan penurunan emas berjangka karena indeks dolar AS turun di bawah 90 lagi.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 35 sen atau 2,12 persen, menjadi menetap di 16,878 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April naik 23,40 dolar AS atau 2,40 persen, menjadi ditutup pada 999,10 dolar AS per ounce, demikian Xinhua melaporkan.
(UU.A026)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: