Jakarta (ANTARA News) - Permintaan sport utility vehicle (SUV) diprediksi masih tumbuh tahun ini, meskipun pasar otomotif diperkirakan masih lesu karena masyarakat cenderung wait and see atau menunggu dan melihat situasi ekonomi dan politik kedepan sebelum memutuskan membeli kendaraan baru.



“Trend-nya SUV sekarang. Jadi masih tumbuh satu digit,” kata Direktur Pemasaran & Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy, disela acara Petualangan Honda BR-V di Kamojang, Jawa Barat, pada 13-14 Pebruari 2018.




Jonfis mengatakan dalam tiga tahun terakhir permintaan pasar terus bergeser dari kendaraan serbaguna (MPV) ke SUV, sehingga kini mobil berkarakter tangguh telah menguasai sekitar 15 persen pasar Indonesia. 




“Sekarang (pasar) MPV hanya 32-35 persen, karena banyak yang pindah SUV,” katanya.




Menurut dia, kecenderungan pertumbuhan permintaan SUV tidak hanya terjadi Indonesia tapi juga dunia. Di sebagian besar negara maju sekalipun permintaan mulai bergeser dari sedan ke SUV. 




Oleh karena itu, Jonfis masih optimistis HPM yang diklaimnya sebagai pemimpin pasar SUV di Indonesia, dengan pangsa pasar 46,2 persen, masih akan mampu mendulang penjualan di tengah pasar yang lesu. 




“Targetnya (penjualan Honda) sama dengan tahun lalu,” ujarnya. Tahun lalu total penjualan HPM mencapai 186.859 ribu unit. 




Jonfis optimistis dengan beragam model SUV Honda yang cenderung masih baru seperti HR-V dan BR-V serta CR-V, pihaknya akan mampu menjaga kinerja penjualan tahun ini. 




Tahun lalu jajaran SUV mampu memberi kontribusi sekitar 41,2 persen penjualan Honda di Indonesia.