Denpasar (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Citilink Indonesia menambah 15 ribu kursi untuk mengantisipasi lonjakan permintaan mengakomodasi libur panjang Imlek di rute padat salah satunya Denpasar, Bali.
"Ini merupakan masa emas kami menambah frekuensi di beberapa kota," kata Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo di Denpasar, Rabu.
Menurut Juliandra, penambahan kursi itu hanya berlaku untuk rute domestik keluar masuk di pasar "gemuk" saat libur Imlek di antaranya Denpasar, Solo, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan Kualanamu Medan.
Penambahan tersebut, lanjut dia, berlaku untuk jadwal penerbangan mulai Kamis (15/2) hingga Minggu (18/2).
Meski pasar domestik cukup kencang jelang libur Imlek, tidak demikian dengan rute menuju China.
Juliandra mengatakan seluruh penerbangan carter maskapai dengan ikon berwarna hijau itu dilayani dari Denpasar menuju 11 kota di China.
Namun saat ini penerbangan carter itu belum sepenuhnya pulih setelah Gunung Agung mengalami erupsi dan sempat membuat Bandara Ngurah Rai Bali ditutup sementara.
"Dari 11 penerbangan carter ke China, paling baru dua hingga tiga kota yang sudah kembali terbang," ucapnya.
Rute dari dan menuju Bali merupakan rute yang paling signifikan bagi maskapai yang baru saja mendapat penghargaan maskapai berbiaya hemat bintang empat dari lembaga pemeringkat Skytrax itu.
Juliandra mengatakan meski di saat musim sepi wisata atau "low season", tingkat keterisian kursi di dalam satu unit armada pesawat rute Bali bahkan terisi hingga 75-80 persen.
Pihaknya menargetkan anak perusahaan maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia itu mampu mengangkut 15 juta penumpang tahun ini atau melonjak dibandingkan pencapaian tahun 2017 mencapai 12,4 juta.
Target tersebut didukung jumlah armada pesawat yang dimiliki sebanyak 50 unit Airbus A-320, termasuk lima unit A-320 Neo.
Liburan Imlek, Citilink tambah 15 ribu kursi
14 Februari 2018 12:17 WIB
Ilustrasi - Pesawat Citilink. (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: