Jakarta (ANTARA News) - Efek Rumah Kaca (ERK) sedang menyiapkan album keempat, selang tiga tahun dari album terakhir mereka "Sinestesia" yang dirilis pada 2015.

Drummer ERK, Akbar Bagus Sudibyo, mengungkapkan ia bersama Cholil Mahmud (vokalis/gitaris) dan Poppie Airil (bassist) ingin mengeluarkan karya baru yang diharapkan bisa segera dinikmati tahun ini juga.

"Tahun ini mau coba bikin album mini, karena perbedaan jarak dan waktu, lumayan ribet proses rekaman dan sebagainya," ungkap Akbar usai konferensi pers Archipelageek From Indonesia to SXSW di Jakarta, Selasa.

Cholil sang vokalis saat ini sedang bermukim di Amerika Serikat. Proses rekaman untuk album mini berisi 5-6 lagu itu mau tidak mau dikerjakan dari dua tempat.

"Rekamannya tek-tok, di sini (Indonesia) di sana (Amerika Serikat)," imbuh Akbar.


(Baca juga: Efek Rumah Kaca, Rich Brian, Kimokal wakili Indonesia di SXSW 2018)


Efek Rumah Kaca biasanya menghadirkan lagu berlirik tajam dengan tema-tema sosial. Mereka juga akan melakukan hal yang sama untuk lagu-lagu dalam album keempat. Jika ada hal-hal yang membuat mereka geregetan, niscaya itu akan diterjemahkan ke dalam karya.

"Sampai sekarang ini masih draf kasar. Biasanya isu baru ada pas mau take (rekaman)," kata Akbar seraya tertawa.

Efek Rumah Kaca adalah salah satu perwakilan Indonesia di festival seni kreatif dan teknologi South by Southwest (SXSW) di Austin Convention Center, Texas, Amerika Serikat pada 9-18 Maret mendatang.

Selain Efek Rumah Kaca, musisi Indonesia yang akan tampil adalah Kimokal dan Rich Brian yang dikurasi langsung oleh penyelenggara SXSW 2018.



(Baca juga: Tahun ini, mimpi Efek Rumah Kaca manggung di SXSW terwujud)