Jakarta (ANTARA News) - Pada tahun 2018, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian melalui Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) siap memproduksi 225 ton benih sebar bawang putih.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Hortikultura, Balitbangtan, Hardiyanto di Jakarta, Selasa mengatakan, kegiatan produksi benih sebar bawang putih itu akan terus dilakukan untuk mendukung program swasembada pada 2019.

"Hal ini akan terus dilakukan bersamaan dengan upaya peningkatan kapasitas petani dalam budidaya bawang putih, di antaranya melalui demoplot di sentra-sentra produksi," katanya.

Pada kesempatan itu Hardiyanto mengatakan, pada Senin, (12 /2) pihaknya bersama para peneliti Balitsa, tim Dinas Pertanian Kabupaten Tegal dan gabungan kelompok tani Budi Luhur melakukan panen perdana bawang putih di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kegiatan APBNP 2017 untuk memproduksi benih bawang putih sebanyak 150 ton benih sebar, yang dilakukan di dua tempat, yaitu 15 ha di Desa Tuwel, sedangkan 15 ha sisanya dilakukan di Desa Tulungrejo, Batu, Jawa Timur.

Menyiasati lebatnya curah hujan, bawang putih yang ditanam adalah varietas Lumbu Putih, dengan karakteristik daunnya yang tegak, maka varietas Lumbu Putih diyakini dapat bertahan di musim hujan, karena curah hujan tidak banyak yang "tergenang" di daun.

Pada kondisi iklim yang kurang mendukung, panen di Tuwel menunjukkan bahwa varietas Lumbu Putih masih mampu menghasilkan produktivitas sekitar 10 ton/ha.

Menurur Hardiyanto, panen perdana tersebut menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai teknologi maupun varietas yang bisa diandalkan untuk ditanam di luar musim (off season).

Hal senada diungkapkan Abdul Jafar Setiawan selaku petani kooperator, bahwa bawang putih varietas Lumbu putih memang telah digunakan selama bertahun-tahun untuk bertanam di musim hujan.

Varietas Lumbu Putih, tambahnya, juga lebih tahan terhadap serangan hama Thrips daripada varietas lainnya. (FH)