Jakarta (ANTARA News) - Suliyono, pelaku penyerangan Gereja Santa Lidwina Bedog, Yogyakarta, diduga mendapat pengaruh radikalisme.
"Dia pernah tinggal di Poso, Sulawesi Tengah dan Magelang. Ada indikasi kuat yang bersangkutan ini mendapat paham radikal yang prokekerasan," kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin.
Tak hanya itu, Suliyono juga diduga pernah berencana pergi ke Suriah, tapi gagal.
Setelah rencana ke Suriah tidak terealisasi, Suliyono diduga akhirnya melancarkan aksi teror terhadap orang-orang yang dianggapnya kafir.
"Dia pernah mencoba membuat paspor untuk berangkat ke Suriah tapi tidak berhasil, akhirnya dia menyerang 'kafir' versi dia," kata Tito.
Mengenai kemungkinan Suliyono bekerja sendiri atau malah anggota jaringan terorisme tertentu, polisi menyatakan hal ini masih ditelusuri.
Lihat juga: Pascaserangan Gereja Santa Lidwina, polisi minta masyarakat tak takut
Penyerang Gereja Santa Lidwina sudah teradikalisasi
12 Februari 2018 15:06 WIB
Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian. (ANTARA /Wahyu Putro A)
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018
Tags: