Mataram (ANTARA News) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melarang perayaan Hari Valentine karena bukan budaya bangsa yang harus dilestarikan.

"Perayaan Hari Valentine bukan budaya kita, karenanya kita tegas tidak boleh ada perayaan apalagi di kalangan pelajar dan lingkungan sekolah," kata Wali Kota Mataram Ahyar Abduh di Mataram, Senin.

Wali kota telah meminta Dinas Pendidikan mengimbau siswa dan wali murid agar anak-anak lebih fokus belajar.

"Untuk memperkuat larangan tersebut, pemerintah kota akan membuat surat edaran seperti tahun-tahun sebelumnya untuk disebar ke semua kalangan masyarakat," kata Ahyar.

Kepala Dinas Pendikan Kota Mataram Sudenom menyatakan larangan itu telah disampaikan sejak awal Februari.

"Untuk menghindari adanya perayaan Hari Valentin, jauh-jauh hari kami sudah imbau dan ingatkan agar siswa tidak merayakan dan orang tua juga bisa menjaga anak-anak mereka," kata Sudenom.

Namun tidak dapat menyebutkan sanksi kepada siswa atau sekolah yang tidak mengindahkan larangan tersebut.

Perayaan Hari Valentine di luar jam sekolah sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang tua.

"Harapan kami orang tua bisa sepaham dengan kebijakan sekolah, dengan melarang anak-anak merayakan Valentine`s Day`," kata Sudenom.

Baca juga: Wali Kota Bima keluarkan surat edaran larangan perayaan Hari Valentine