Kedua peserta Pilkada Bali ajak kampanye dengan santun
12 Februari 2018 14:20 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) menyerahkan surat keputusan partai kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung pada Pilgub Bali 2018, I Wayan Koster (tengah) dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (kanan), di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu (11/11/2017). PDI Perjuangan resmi mengusung pasangan I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Arthadan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Provinsi Bali 2018. (ANTARA /Puspa Perwitasari) ()
Denpasar (ANTARA News) - Kedua pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Bali mengajak tim pemenangan dan jajaran partai politik pendukung agar melaksanakan kampanye Pilkada 2018 dengan bersikap santun dan bermartabat.
"Kami sangat mengharapkan semua pihak dan khususnya tim kampanye dan jajaran partai agar melaksanakan kampanye secara simpatik, santun, bermartabat, berbudaya, dengan menawarkan berbagai gagasan membangun Bali ke depan," kata Calon Gubernur Bali yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, dengan mengedepankan kesantunan, diharapkan Pilkada 2018 ini dapat memberikan pencerdasan kepada masyarakat tentang politik dan budaya politik.
"Kami berharap agar tidak ada pihak manapun yang terpancing, memancing, memprovokasi yang dapat menyebabkan kekeruhan suasana di masyarakat," ucap Koster usai mengikuti rapat pleno penetapan pasangan calon peserta Pilkada Bali 2018 itu.
Oleh karena itu, Koster pun mengimbau agar tim pemenangan dan parpol pendukungnya dalam melaksanakan kegiatan kampanye sepenuhnya dapat mengikuti dan mematuhi aturan yang dikeluarkan KPU maupun Bawaslu Bali.
"Agar tahapan dan proses kampanye di Bali ini dalam pilkada serentak betul-betul bisa dijalankan dengan baik, aman, nyaman, damai, demi kepentingan masyarakat Bali," ujarnya seraya berharap agar dalam pengundian nomor urut pada Selasa (13/2) bisa memperoleh nomor sesuai dengan jargonnya `Salam Satu Jalur`.
Hal senada disampaikan Calon Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta. Calon petahana yang juga Ketua DPD Partai Golkar Bali tersebut mengajak partai pendukungnya dan masyarakat untuk mengedepankan etika, kesantunan, dan bermartabat dalam tahapan kampanye yang dimulai pada 15 Februari mendatang hingga 23 Juni 2018 .
"Tentu kami juga akan menyampaikan program-program yang pro-rakyat dan yang memang diminati oleh masyarakat," ucapnya.
Oleh karena akan memasuki masa kampanye, Sudikerta mengatakan akan mengambil cuti dari jabatannya saat ini sebagai Wakil Gubernur Bali mulai 13 Februari hingga 27 Juni mendatang.
Dalam rapat pleno penetapan tersebut, pasangannya yang merupakan Calon Gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra tak turut menghadiri karena masih menjalankan urusan kedinasan sebagai Wali Kota Denpasar.
"Ada tugas dinas yang harus Beliau (Rai Mantra-red) laksanakan mendampingi Menteri, karena belum cuti, Beliau laksanakan itu dan meminta pada saya untuk menghadiri ini," ujar Sudikerta.
Dua pasangan calon kepala daerah yang ditetapkan oleh KPU Bali sebagai peserta Pilkada Bali 2018 adalah pasangan Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace).
Pasangan ini diusung oleh empat parpol peraih kursi di DPRD Bali, yakni PDIP, Hanura, PAN, dan serta PKPI dengan total dukungan 27 kursi. Pasangan tersebut juga didukung PKB dan PPP.
Rivalnya, pasangan Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) diusung oleh empat partai peraih kursi di DPRD Bali, yakni Golkar, Gerindra, Demokrat dan Nasdem dengan total 28 kursi. Selain itu didukung oleh PKS, PBB, dan Perindo.
"Kami sangat mengharapkan semua pihak dan khususnya tim kampanye dan jajaran partai agar melaksanakan kampanye secara simpatik, santun, bermartabat, berbudaya, dengan menawarkan berbagai gagasan membangun Bali ke depan," kata Calon Gubernur Bali yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, dengan mengedepankan kesantunan, diharapkan Pilkada 2018 ini dapat memberikan pencerdasan kepada masyarakat tentang politik dan budaya politik.
"Kami berharap agar tidak ada pihak manapun yang terpancing, memancing, memprovokasi yang dapat menyebabkan kekeruhan suasana di masyarakat," ucap Koster usai mengikuti rapat pleno penetapan pasangan calon peserta Pilkada Bali 2018 itu.
Oleh karena itu, Koster pun mengimbau agar tim pemenangan dan parpol pendukungnya dalam melaksanakan kegiatan kampanye sepenuhnya dapat mengikuti dan mematuhi aturan yang dikeluarkan KPU maupun Bawaslu Bali.
"Agar tahapan dan proses kampanye di Bali ini dalam pilkada serentak betul-betul bisa dijalankan dengan baik, aman, nyaman, damai, demi kepentingan masyarakat Bali," ujarnya seraya berharap agar dalam pengundian nomor urut pada Selasa (13/2) bisa memperoleh nomor sesuai dengan jargonnya `Salam Satu Jalur`.
Hal senada disampaikan Calon Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta. Calon petahana yang juga Ketua DPD Partai Golkar Bali tersebut mengajak partai pendukungnya dan masyarakat untuk mengedepankan etika, kesantunan, dan bermartabat dalam tahapan kampanye yang dimulai pada 15 Februari mendatang hingga 23 Juni 2018 .
"Tentu kami juga akan menyampaikan program-program yang pro-rakyat dan yang memang diminati oleh masyarakat," ucapnya.
Oleh karena akan memasuki masa kampanye, Sudikerta mengatakan akan mengambil cuti dari jabatannya saat ini sebagai Wakil Gubernur Bali mulai 13 Februari hingga 27 Juni mendatang.
Dalam rapat pleno penetapan tersebut, pasangannya yang merupakan Calon Gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra tak turut menghadiri karena masih menjalankan urusan kedinasan sebagai Wali Kota Denpasar.
"Ada tugas dinas yang harus Beliau (Rai Mantra-red) laksanakan mendampingi Menteri, karena belum cuti, Beliau laksanakan itu dan meminta pada saya untuk menghadiri ini," ujar Sudikerta.
Dua pasangan calon kepala daerah yang ditetapkan oleh KPU Bali sebagai peserta Pilkada Bali 2018 adalah pasangan Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace).
Pasangan ini diusung oleh empat parpol peraih kursi di DPRD Bali, yakni PDIP, Hanura, PAN, dan serta PKPI dengan total dukungan 27 kursi. Pasangan tersebut juga didukung PKB dan PPP.
Rivalnya, pasangan Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) diusung oleh empat partai peraih kursi di DPRD Bali, yakni Golkar, Gerindra, Demokrat dan Nasdem dengan total 28 kursi. Selain itu didukung oleh PKS, PBB, dan Perindo.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: