Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (ANTARA News) - Warga sekitar Gereja Santa Lidwina di Jalan Jambon, Dedhog, Gamping, Kabupaten Sleman, membantu membersihkan area gereja pada Senin, setelah pria bersenjata tajam melakukan penyerangan di sana pada Minggu (11/2) pagi.

"Tadi malam sekitar pukul 23.00 WIB petugas polisi telah melepas garis polisi, sehingga hari ini kami sudah dapat bersih-bersih gereja," kata Watiyo, menambahkan kegiatan itu meliputi pembersihan lantai dan kursi yang kena bercak darah.

Ia mengatakan kegiatan bersih- bersih akan dilakukan sampai Kamis (15/2) sehingga pada Jumat gereja sudah bisa digunakan untuk kegiatan ibadah.

"Membantu bersih-bersih saja, kebetulan rumah tidak jauh dari sini," kata Harsani, warga Nogotirto, Gamping, yang ikut membersihkan gereja.

Di lokasi masih ada lantai dan kursi yang bernoda bercak darah. Patung-patung yang ada di depan altar juga belum dipindahkan.

Pastur Gereja Stasi Santa Lidwina Yohannes Dwi Harsanto berharap kejadian pada Minggu (11/2) pagi menjadi yang terakhir di Indonesia.

"Kami mengapresiasi pihak kepolisian yang telah bekerja dengan cepat. Serta berharap ketegasannya dalam mengungkap kasus ini," katanya.

Danang Jaya, warga Nogotirto yang menyaksikan penyerangan, mengatakan peristiwa itu terjadi saat Misa yang dipimpin Romo Prier masih berlangsung.

"Tiba-tiba pelaku datang dengan membawa sebuah pedang sepanjang sekitar satu meter. Pelaku langsung merusak benda-benda yang ada di dalam gereja seperti patung dan perabot lainnya," katanya.

Pelaku, ia melanjutkan, kemudian menyerang orang-orang yang ada di dalam gereja sehingga menimbukan kepanikan. "Pelaku kemudian mendatangi dan menyerang Romo yang sedang memimpin misa," katanya.

Karena pelaku terus mengamuk, ia mengatakan, jemaat kemudian diminta keluar dan pelaku dikurung di dalam gedung gereja.

"Beberapa saat kemudian datang polisi berpakaian preman dan langsung meminta pelaku menyerah. Namun karena pelaku tidak mau menyerah maka langsung dilumpuhkan dengan tembakan pada kakinya," katanya.

Setelah ditembak kakinya pun, menurut dia, penyerang masih berusaha menyerang polisi. "Petugas polisi tersebut sampai jatuh dan hampir terkena sabetan pedang," katanya.

Setelah dilumpuhkan dengan tembakan, massa yang ada di luar gereja langsung masuk dan menangkap penyerang beramai-ramai lalu membawanya keluar.

Pelaku diketahui bernama Suliyono (22), warga Krajan Rt02/Rw 01 Kandangan, Pesanggrahan Banyuwangi, Jawa Timur. Ia masuk dari pintu gereja bagian barat dan langsung menyerang korban Martinus Parmadi Subiantoro sehingga jemaat yang berada di belakang/ kanopi membubarkan diri.

Pelaku kemudian masuk ke gedung utama gereja sambil mengayun-ayunkan senjata tajam sehingga para jemaat juga membubarkan diri.

Selanjutnya pelaku berlari ke arah koor dan langsung menyerang Romo Prier yang sedang memimpin misa dan pelaku masih menyerang para jemaat yang masih berada di dalam gereja dan mengenai korban Budi Purnomo.

Petugas Polsek Gamping yang dihubungi melalui telepon selanjutnya mendatangi tempat kejadian. Aiptu Munir berusaha meminta pelaku agar menyerahkan diri namun pelaku berusaha menyerang petugas sehingga petugas mengeluarkan tembakan peringatan dan pelaku masih saja menyerang petugas mengenai tangan Aiptu Munir.

Petugas terpaksa mengeluarkan tembakan ke arah pelaku dan mengenai perut pelaku sehingga dapat dilumpuhkan.

Akibat penyerangan itu, Budijono (44) terluka kepala bagian belakang dan leher bagian belakangnya karena sabetan senjata tajam. Romo Prier SJ robek kepala belakangnya, Aiptu Munir warga Aspol Polsek Gamping luka tangannya, dan Martinus Parmadi Subiantara luka tangannya. Semua karena kena senjata tajam.