CEO dan Founder Gojek Nadiem Makarim mengatakan bahwa pendanaan tersebut adalah yang terbesar yang didapat Gojek pada putaran pendanaan yang didalamnya terdapat Temasek dan Google.
"Fakta pertama, ini adalah investasi Astra International yang terbesar di bidang digital. Fakta kedua, ini adalah dari semua investor kami di Gojek, Astra International yang merepresent jumlah investasi terbesar," ujar Nadiem dalam temu media di Jakarta, Senin.
Lebih dari itu, menurut Nadiem mengatakan, kerjasama ini sangat membanggakan bagi Gojek karena memiliki nilai historis di mana perusahaan besar lokal dapat berpartisipasi dalam ekosistem perusahaan digital lokal.
"Harapannya ini adalah awal menggabungkan industri fisik dan visual karena memang sudah saatnya," kata Nadiem.
Hal senada juga disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Dia berharap Astra International menjadi penarik perubahahan transisi ekonomi ke ekonomi digital di Indonesia.
"Perubahan bukan teknologi tetapi proses bisnis mindset diubah manfaatkan teknologi. The future is this digital space. Saya selalu dorong perusahaan untuk konsolidasi kalau engga bakal mati," ujar Rudiantara yang hadir pada kesempatan tersebut.
Presiden Direktur PT Astra International Prijono Sugiarto bahwa investasi ini merupakan investasi jangka panjang yang memberikan nilai tambah kedua belah pihak.
"Kami memang sudah melakukan observasi apa yang terjadindi Gojek, dan mereka menawarkan kolaborasi dengan benang merah. Semoga bisa mensejahterkan masyarakat Indonesia, menjadikan Gojek lebih besar lagi," ujar Prijono.
President Gojek Andre Sulistyo mengatakan bahwa kucuran dana yang didapatkan tersebut akan digunakan untuk menyediakan layanan Gojek lebih baik lagi bagi driver dan konsumen.
"Berinovasi lebih bagi lagi, dan memberi teknologi yang memberi nilai tambah kepuasan pelanggan," ujar Andre.
Baca juga: (Google benarkan investasi ke Go-Jek)