Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PPP M. Romahurmuziy menduga penyerangan yang dilakukan oleh seseorang terhadap Pastur dan Jemaat Gereja Katolik St Lidwina Bedog, Sleman, Yogyakarta dilakukan secara sistematis karena sebelumnya juga terjadi penyerangan terhadap seorang ustadz di Jawa Barat.

"Melihat kejadian ini begitu berantai, saya menduga ini bukan kebetulan, ini adalah serangkaian kegiatan sistematis yang ditujukan untuk mendestabilisasi situasi dan kondisi," kata Romahurmuziy atau Romi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.

Dia juga menduga kejadian tersebut merupakan pra kondisi atau cipta kondisi untuk mendestabilisasi Pilkada serentak 2018 maupun Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

Karena itu dia mengingatkan kepada seluruh aparat Keamanan, dan Ketertibang Masyarakat (kamtibmas) pemerintah khususnya Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk bisa melakukan pengawasan melekat kepada seluruh komponen komponen.

"Selain itu mereka juga harus bisa mendeteksi kejadian di lapangan sebelum peristiwa itu terjadi," ujarnya.

Romi menilai rentetan kejadian tersebut bukan sekedar fenomena orang gila beneran akan tetapi orang gila buatan dan bisa juga ini memang diniatkan untuk melakukan cipta kondisi akan terjadinya destabilitas pemerintahan.

Kalau itu terjadi menurut dia, masyarakat akan didorong dikondisikan untuk merasakan bahwa "oh ternyata kita butuh pemimpin yang kuat, kita butuh pemimpin dari yang memiliki latar belakang tertentu yang diharapkan bisa mengatasi semua kegaduhan dan instabilitas yang muncul".

"Sebagai pimpinan parpol dugaan itu tentunya didasarkan dari pengalaman sejarah karena jelang Pak Harto Jatuh pada thn 1998, cipta kondisi beraneka rupa, misalnya operasi hitam untuk mempertahankan rezim yang menjadi korban para ulama sehingga dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki latar belakang kuat yaitu Soeharto," katanya.

Menurut dia, PPP membentuk tim untuk melakukan investigasi mengenai asal muasal kejadian itu sekaligus menelusuri apakah ini memang murni alamiah kejadian atau kejadian non alamiah yang diialamiahkan.

Sebelumnya, peristiwa penganiayaan berupa pembacokan terhadap empat orang terjadi di Gereja St Lidwina, Jambon Trihanggo, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta pada Minggu pagi.

Dari empat korban, dua orang merupakan jemaat gereja, seorang pendeta dan seorang polisi.

Baca juga: Menag: penyerangan umat di tempat ibadah tidak dibenarkan dengan alasan apa pun