Pamekasan (ANTARA News) - Sakit massal dialami para santri di pondok pesantren di Kecamatan Kadur, Pamekasan, Jawa Timur, setelah sebelumnya mereka mendapatkan vaksinasi difteri.

Sakit massal yang semula hanya terjadi di Pondok Pesantren Al-Falah, Sumber Gayam, pada Minggu sore meluas dan terjadi hal yang sama di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin, Dusun Pancoran.

"Tapi di Pesantren Hidayatul Mubtadiin itu, lebih sedikit, yakni hanya lima orang saja," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan Ismail Bey dalam keterangan persnya kepada media di Pamekasan, Minggu malam.

Pada Minggu sore, Sekretaris Dinkes Sampang Ali Maksum menyatakan, jumlah santri yang mengalami sakit massal sebanyak 46 orang, namun hingga malam, meningkat menjadi 80 orang, termasuk lima santri dari Pesantren Hidayatul Mubtadiin.

Para santri yang mengalami sakit massal di itu umumnya merupakan santri putri dengan gejala yang sama, yakni demam tinggi, mual dan muntah-muntah, bahkan ada diantara mereka yang sempat pingsan.

Kepala Dinkes Ismail Bey menjelaskan, kasus sakit massal pascaimunisasi difteri di Pamekasan itu merupakan kali pertama terjadi.

"Sebelumnya, tidak pernah terjadi terjadi seperti ini," ujar Ismail.

Kasus santri sakit massal setelah mengikuti Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri oleh petugas medis dari Puskesmas Kadur tersebut, kini membuat para orangtua murid resah.

Sebagian orangtua santri meminta agar pemerintah provinsi dan pusat hendaknya turun tangan, menyelidiki vaksin yang disuntikkan kepada santri di Pesantren Al-Falah itu.

"Jadi, ini murni faktor psikologis saja. Ada satu santri yang pingsan, kemudian santri lainnya juga ikutan pingsan," kata Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan Ismail Bey.