Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengapresiasi kepolisian yang sigap meringkus pelaku penyerangan terhadap jemaat yang sedang melakukan ibadah Misa di Gereja St Lidwina Bedog, Sleman, Yogyakarta.
"Mengapresiasi langkah sigap aparat kepolisian yang segera bertindak dan meringkus pelaku penyerangan," kata Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini di Jakarta, Minggu.
Dia mendorong aparat untuk mengusut tuntas tindakan kekerasan tersebut. Aparat harus mengusut tuntas sekaligus mengungkap motif yang melatarbelakangi penyerangan tersebut.
PBNU, kata dia, mengutuk dan mengecam tindakan penyerangan yang melukai Romo Karl-Edmund Prier SJ dan jemaat gereja. Tindakan penyerangan dan juga kekerasan, bukanlah bagian dari ajaran agama dan keyakinan apapun.
"Islam mengecam tindakan kekerasan. Apalagi jika hal tersebut dilakukan di dalam rumah-rumah ibadah," kata dia.
Helmy mengutip hadits Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis diceritakan Ibnu Abbas yang intinya Rasulullah tidak memperbolehkan tindakan membunuh orang di dalam gereja kendati dalam keadaan perang.
Atas insiden itu, dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing. Masyarakat agar selalu menghormati dan mepercayakan proses hukum pada aparat penegak hukum.
"Kami juga mendorong tokoh dan pemuka agama untuk menyampaikan pentingnya tenggang rasa, tepo seliro dan toleran terhadap sesama. Utamanya mendorong untuk menghargai perbedaan," kata dia.
PBNU apresiasi penangkapan penyerang jemaat Gereja Santa Lidwina
11 Februari 2018 18:13 WIB
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini (ANTARA /Yudhi Mahatma)
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: