Jumlah santri yang tiba-tiba sakit bertambah jadi 46 orang
11 Februari 2018 14:26 WIB
Ilustrasi imunisasi difteri - Petugas medis menyuntikkan vaksin difteri kepada seorang anak saat pelaksanaan Gebyar Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri di salah satu pusat perbelanjaan, di kawasan Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (20/1/2018). (ANTARA /Risky Andrianto)
Pamekasan, Jawa Timur (ANTARA News) - Jumlah santri sakit massal di Pondok Pesantren Sumber Gayam, Kadur, Pamekasan, yang terpaksa harus dirujuk ke sejumlah Puskesmas di wilayah itu hingga Minggu siang terus bertambah.
Berdasarkan Dinas Kesehatan Pamekasan hingga Minggu siang sekitar pukul 12.30 WIB tercatat 46 santri dari sebelumnya 30 santri pada pukul 09.30 WIB.
"Hingga siang total jumlah santri yang sakit dan terpaksa menjalani perawatan di Puskesmas dan RSUD Pamekasan sebanyak 46 orang," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan Ali Maksum kepada Antara di Pamekasan, Minggu siang.
Para santri ini merupakan santri yang disuntik Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri oleh petugas medis dari Puskesmas Kadur, Sabtu (10/2).
Para orang tua para santri terus berdatangan ke pondok pesantren itu, bahkan beberapa diantaranya histeris karena melihat anak lemas terkulai di Puskesmas Kadur.
Pengurus Pesantren Al-Falah Sumber Gayam, Kadur Khoirus Soleh menuturkan, para santri yang tiba-tiba sakit itu, umumnya memang setelah setelah disuntik vaksin difteri oleh petugas medis dari Puskesmas.
Baca juga: Puluhan santri muntah-muntah, akibat suntik difteri atau keracunan?
Para santri mengaku pusing, mual dan muntah-muntah seperti gejala keracunan makanan yang pernah terjadi di pesantren ini. Tubuh mereka panas, bahkan ada yang pingsan.
Sekretaris Dinkes Pamekasan Ali Maksum mengakui, kejadian ini termasuk peristiwa luar biasa, dan salah satu penyebabnya karena trauma psikologis. Sebab, setelah dilakukan observasi, hampir semua santri yang dirawat kondisinya bagus.
"Tensinya bagus, suhunya bagus, kesadaran umumnya bagus. Karena trauma psikologis itu mungkin temannya banyak yang pingsan akhirnya yang lain trauma," kata dia.
Ali Maksum menjelaskan, imunisasi difteri di Pesantren Sumber Gayam, Kadur itu merupakan rangkaian program Outbreak Response Immunization (ORI) dengan sasaran balita hingga anak berusia 19 tahun.
Kasus santri sakit massal di Pesantren Al-Falah itu masuk kategori kejadian ikutan pasca imunisasi (IPI).
"Sebab efek imunisasi ini, memang menyebabkan anak seperti mengalami keracunan, seperti mual, dan muntah, akan tetapi hanya akan berlangsung sesaat dan tidak akan menimbulkan bahaya bagi tubuh," kata Ali.
Baca juga:Puluhan santri seperti keracunan, ternyata efek suntik difteri
Berdasarkan Dinas Kesehatan Pamekasan hingga Minggu siang sekitar pukul 12.30 WIB tercatat 46 santri dari sebelumnya 30 santri pada pukul 09.30 WIB.
"Hingga siang total jumlah santri yang sakit dan terpaksa menjalani perawatan di Puskesmas dan RSUD Pamekasan sebanyak 46 orang," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan Ali Maksum kepada Antara di Pamekasan, Minggu siang.
Para santri ini merupakan santri yang disuntik Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri oleh petugas medis dari Puskesmas Kadur, Sabtu (10/2).
Para orang tua para santri terus berdatangan ke pondok pesantren itu, bahkan beberapa diantaranya histeris karena melihat anak lemas terkulai di Puskesmas Kadur.
Pengurus Pesantren Al-Falah Sumber Gayam, Kadur Khoirus Soleh menuturkan, para santri yang tiba-tiba sakit itu, umumnya memang setelah setelah disuntik vaksin difteri oleh petugas medis dari Puskesmas.
Baca juga: Puluhan santri muntah-muntah, akibat suntik difteri atau keracunan?
Para santri mengaku pusing, mual dan muntah-muntah seperti gejala keracunan makanan yang pernah terjadi di pesantren ini. Tubuh mereka panas, bahkan ada yang pingsan.
Sekretaris Dinkes Pamekasan Ali Maksum mengakui, kejadian ini termasuk peristiwa luar biasa, dan salah satu penyebabnya karena trauma psikologis. Sebab, setelah dilakukan observasi, hampir semua santri yang dirawat kondisinya bagus.
"Tensinya bagus, suhunya bagus, kesadaran umumnya bagus. Karena trauma psikologis itu mungkin temannya banyak yang pingsan akhirnya yang lain trauma," kata dia.
Ali Maksum menjelaskan, imunisasi difteri di Pesantren Sumber Gayam, Kadur itu merupakan rangkaian program Outbreak Response Immunization (ORI) dengan sasaran balita hingga anak berusia 19 tahun.
Kasus santri sakit massal di Pesantren Al-Falah itu masuk kategori kejadian ikutan pasca imunisasi (IPI).
"Sebab efek imunisasi ini, memang menyebabkan anak seperti mengalami keracunan, seperti mual, dan muntah, akan tetapi hanya akan berlangsung sesaat dan tidak akan menimbulkan bahaya bagi tubuh," kata Ali.
Baca juga:Puluhan santri seperti keracunan, ternyata efek suntik difteri
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018
Tags: