Puluhan santri seperti keracunan, ternyata efek suntik difteri
11 Februari 2018 13:37 WIB
Dokumentasi - Petugas medis menyuntik anak dengan vaksin difteri di Polresta Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2018). (ANTARA /Harviyan Perdana Putra)
Pamekasan, Jawa Timur (ANTARA News) - Sekretaris Dinas Kesehatan Pamekasan Ali Maksum menyatakan kasus puluhan santri Pesantren Sumber Gayam yang tiba-tiba sakit dengan kondisi tubuh demam tinggi, mual dan muntah-muntah karena efek dari Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri.
"Bukan keracunan, tapi dampak penyakit bawaan pascaimunisasi difteri," kata Maksum kepada Antara via telepon, Minggu siang.
Ia menjelaskan, efek imunisasi ini, memang menyebabkan anak seperti mengalami keracunan, mual, dan muntah, akan tetapi hanya berlangsung sesaat dan tidak membahayakan tubuh manusia.
Selain itu, daerah bekas suntikan terasa sakit, bengkak dan kemerahan, lalu mengalami demam tinggi. Kadang bisa sakit perut dan diare. Anak juga bisa menjadi rewel, nafsu makan menurun dan lemas.
"Tapi, hasil koordinasi kami dengan petugas medis, kondisinya terpantau stabil," ujar Ali Maksum.
Baca juga: Puluhan santri muntah-muntah, akibat suntik difteri atau keracunan?
Ia meminta para orang tua santri tidak panik. Maksum menilai, kasus yang menimpa para santri itu juga bisa dimungkinkan karena faktor psikologis.
Menurut dia, saat pelaksanaan ORI Difteri yang digelar di Pesantren Sumber Gayam Sabtu (10/2) memang sudah ada beberapa santri yang langsung demam.
"Mungkin, karena adanya temannya yang sakit itu, maka santri lainnya yang juga disuntik difteri kemarin, juga merasa takut dan syok," ujarnya. "Tapi, berdasarkan hasil koordinasi terakhir para santri dirawat, baik di Puskesmas Kadur, Larangan, maupun di RSUD Pamekasan kondisinya kini sudah lebih baik."
Minggu pagi tadi puluhan santri Pondok Pesantren Sumber Gayam tiba-tiba mengalami demam tinggi, muntah-muntah, sehingga harus dirujuk ke dua Puskesmas.
"Bukan keracunan, tapi dampak penyakit bawaan pascaimunisasi difteri," kata Maksum kepada Antara via telepon, Minggu siang.
Ia menjelaskan, efek imunisasi ini, memang menyebabkan anak seperti mengalami keracunan, mual, dan muntah, akan tetapi hanya berlangsung sesaat dan tidak membahayakan tubuh manusia.
Selain itu, daerah bekas suntikan terasa sakit, bengkak dan kemerahan, lalu mengalami demam tinggi. Kadang bisa sakit perut dan diare. Anak juga bisa menjadi rewel, nafsu makan menurun dan lemas.
"Tapi, hasil koordinasi kami dengan petugas medis, kondisinya terpantau stabil," ujar Ali Maksum.
Baca juga: Puluhan santri muntah-muntah, akibat suntik difteri atau keracunan?
Ia meminta para orang tua santri tidak panik. Maksum menilai, kasus yang menimpa para santri itu juga bisa dimungkinkan karena faktor psikologis.
Menurut dia, saat pelaksanaan ORI Difteri yang digelar di Pesantren Sumber Gayam Sabtu (10/2) memang sudah ada beberapa santri yang langsung demam.
"Mungkin, karena adanya temannya yang sakit itu, maka santri lainnya yang juga disuntik difteri kemarin, juga merasa takut dan syok," ujarnya. "Tapi, berdasarkan hasil koordinasi terakhir para santri dirawat, baik di Puskesmas Kadur, Larangan, maupun di RSUD Pamekasan kondisinya kini sudah lebih baik."
Minggu pagi tadi puluhan santri Pondok Pesantren Sumber Gayam tiba-tiba mengalami demam tinggi, muntah-muntah, sehingga harus dirujuk ke dua Puskesmas.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018
Tags: