Penyelidikan awal Tanjakan Subang: ada motor belok mendadak
11 Februari 2018 13:10 WIB
Kecelakaan Bus Pariwisata Sebuah bis pariwisata ber Nopol AA 1486 TP yang membawa 19 turis asing asal Taiwan terguling di kawasan Tanjakan Emen Kampung Cicenang, Subang, Jabar, Senin (1/10). Insiden kecelakaan yang menimpa pengendara kendaraan sepeda motor tersebut diduga akibat rem bolong hingga menabrak tebing dan kemudian terguling. Dari 19 penumpang, tiga orang dinyatakan meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka. (FOTO ANTARA/Fahrul Jayadiputra) ()
Temanggung, Jawa Tengah (ANTARA News) - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi kepada pers di Temanggung, Minggu, mengatakan belum diketahui penyebab pasti kecelakaan supermaut di Tanjakan Emen, Subang, Sabtu kemarin. Namun dari penyelidikan awal ditengarai ada sepeda motor berbelok tajam sehingga tertabrak bus.
"Penyelidikan awal ada sepeda motor yang berbelok mendadak sehingga tertabrak bus. Namun kita akan terus penyebab pastinya," kata Budi.
Budi mengungkapkan, dari hasil penyelidikan sementara bus sebenarnya dalam kondisi laik jalan karena rutin dicek oleh mekanik sesuai merek mobil.
"Info yang saya dapat uji kelaikan bus terakhir empat bulan lalu dari standar yang harus dipenuhi yaitu enam bulan sekali," kata dia.
Baca juga:Tiga tahap Olah TKP untuk cari penyebab kecelakaan Tanjakan Subang
Mengenai kondisi jalan, dia mengakui jalan itu memang miring sehingga sering terjadi kecelakaan apalagi menjadi licin saat hujan.
Dia mengatakan, di lokasi ini memang sering terjadi kecelakaan namun Dinas Perhubungan sudah memasang marka keselamatan bagi pengemudi.
Budi mengajak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), polisi dan Dinas Perhubungan Jawa Barat untuk menyelidiki penyebab kecelakaan bus pariwisata di Subang yang menewaskan 27 orang.
"Kita masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan walaupun sejumlah dugaan awal penyebab kecelakaan sudah diterima," kata Budi usai sosialisasi sekolah di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) oleh Menteri Perhubungan Bufi Karya Sumadi.
Baca juga: Polisi terus cari penyebab kecelakaan Tanjakan Subang
"Penyelidikan awal ada sepeda motor yang berbelok mendadak sehingga tertabrak bus. Namun kita akan terus penyebab pastinya," kata Budi.
Budi mengungkapkan, dari hasil penyelidikan sementara bus sebenarnya dalam kondisi laik jalan karena rutin dicek oleh mekanik sesuai merek mobil.
"Info yang saya dapat uji kelaikan bus terakhir empat bulan lalu dari standar yang harus dipenuhi yaitu enam bulan sekali," kata dia.
Baca juga:Tiga tahap Olah TKP untuk cari penyebab kecelakaan Tanjakan Subang
Mengenai kondisi jalan, dia mengakui jalan itu memang miring sehingga sering terjadi kecelakaan apalagi menjadi licin saat hujan.
Dia mengatakan, di lokasi ini memang sering terjadi kecelakaan namun Dinas Perhubungan sudah memasang marka keselamatan bagi pengemudi.
Budi mengajak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), polisi dan Dinas Perhubungan Jawa Barat untuk menyelidiki penyebab kecelakaan bus pariwisata di Subang yang menewaskan 27 orang.
"Kita masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan walaupun sejumlah dugaan awal penyebab kecelakaan sudah diterima," kata Budi usai sosialisasi sekolah di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) oleh Menteri Perhubungan Bufi Karya Sumadi.
Baca juga: Polisi terus cari penyebab kecelakaan Tanjakan Subang
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018
Tags: