Tiga tahap Olah TKP untuk cari penyebab kecelakaan Tanjakan Subang
11 Februari 2018 12:53 WIB
Kecelakaan Bus Pariwisata Dua orang petugas melihat bangkai mobil Kijang yang mengalami kecelakaan dengan bus pariwisata di di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (17/6) malam. Bus Pariwisata yang membawa 52 rombongan pelajar, guru dan orang tua SMA Al Huda, Cengkareng, Jakarta Barat tersebut menabrak mobil Kijang dan terguling ke kebun teh yang mengakibatkan 8 orang penumpang bus meninggal dunia termasuk supir dan sisanya luka berat dan ringan. ANTARA FOTO/Novrian Arbi ()
Baca juga: RSUD Subang: korban meninggal capai 27 orangBandung (ANTARA Newsa) - Polisi hari ini menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) insiden kecelakaan bus pariwisata di Tanjakan Cicenang, Kabupaten Subang, yang menewaskan 27 orang Sabtu sore kemarin. Olah TKP ini ditempuh dalam tiga tahap dan melibatkan petugas gabungan dari Kakorlantas Polri, Dirlantas Polda Jabar, Polres Subang, dan Dishub Jabar.
Guna memudahkan proses olah TKP, polisi memberlakukan sistem buka tutup jalur di kedua arah di jalur Subang-Bandung.
Olah TKP dilakukan di sepanjang area 200 meter di lokasi insiden tergulingnya bus yang membawa rombongan 52 orang dari Koperasi Simpan Pinjam Permata, Ciputat, Tangerang Selatan.
"Hari ini kita Korlantas dari TAA (Team Analysis Accident) melakukan Olah TKP untuk pembuktian kecelakaan di turunan Tanjakan Emen," ujar Kasubdit laka Dit Gakkum Korlantas Polri Kombes Pol Joko Rudi, Minggu.
Baca juga: Sopir bus dalam kecelakaan Tanjakan Subang selamat
Olah TKP itu dilakukan dalam tiga tahap, yakni pertama prakecelakaan, ketika kecelakaan, dan pascakecelakaan hingga menyebabkan bus terguling.
"Pertama kali penghindaran awal supaya tidak terjadinya laka (kecelakaan lalu lintas), kemudian adanya titik sentuh saat terjadinya laka, dan pasca terjadinya laka apakah macet atau sebagainya," kata Joko.
Dari Olah TKP ini akan diketahui penyebab kecelakaan yang menewaskan 27 orang itu, apakah karena faktor human error, soal kelaikan bus, atau jalur jalan.
"Bisa dari aspek psikologis, kesehatan, kelaikan kendaraan, kecerobohan pengemudi, maupun taktik dan teknik mengemudi," kata Joko.
Baca juga: Duka DPRD Jabar untuk Tragedi Tanjakan Subang
Guna memudahkan proses olah TKP, polisi memberlakukan sistem buka tutup jalur di kedua arah di jalur Subang-Bandung.
Olah TKP dilakukan di sepanjang area 200 meter di lokasi insiden tergulingnya bus yang membawa rombongan 52 orang dari Koperasi Simpan Pinjam Permata, Ciputat, Tangerang Selatan.
"Hari ini kita Korlantas dari TAA (Team Analysis Accident) melakukan Olah TKP untuk pembuktian kecelakaan di turunan Tanjakan Emen," ujar Kasubdit laka Dit Gakkum Korlantas Polri Kombes Pol Joko Rudi, Minggu.
Baca juga: Sopir bus dalam kecelakaan Tanjakan Subang selamat
Olah TKP itu dilakukan dalam tiga tahap, yakni pertama prakecelakaan, ketika kecelakaan, dan pascakecelakaan hingga menyebabkan bus terguling.
"Pertama kali penghindaran awal supaya tidak terjadinya laka (kecelakaan lalu lintas), kemudian adanya titik sentuh saat terjadinya laka, dan pasca terjadinya laka apakah macet atau sebagainya," kata Joko.
Dari Olah TKP ini akan diketahui penyebab kecelakaan yang menewaskan 27 orang itu, apakah karena faktor human error, soal kelaikan bus, atau jalur jalan.
"Bisa dari aspek psikologis, kesehatan, kelaikan kendaraan, kecerobohan pengemudi, maupun taktik dan teknik mengemudi," kata Joko.
Baca juga: Duka DPRD Jabar untuk Tragedi Tanjakan Subang
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018
Tags: