Jakarta (ANTARA News) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) diundang Wakil Perdana Menteri Malaysia ke negeri jiran itu untuk membahas kerja sama badan zakat antarkedua negara.

Melalui siaran pers Baznas yang diterima di Jakarta, Sabtu disebutkan, Ketua Baznas Bambang Sudibyo dan Wakil Ketua Baznas Zainulbahar Noor memenuhi undangan kenegaraan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi dan Menteri Agama Malaysia Jamil Khir bin Baharom.

Menurut Wakil Ketua Baznas Zainulbahar Noor, negara Malaysia sangat mendukung gerakan zakat yang digelorakan Baznas di Indonesia.

"Tidak saja pengurus Pusat Pungutan Zakat (PPZ), Wakil Perdana Menteri dan Menteri Agama Malaysia juga sangat antusias untuk membantu Baznas dalam mewujudkan program-program penghimpunan, penyaluran dan pertanggungjawaban pengelolaan zakat," tutur Zainul dalam siaran pers.

Menurut Zainul, hubungan Indonesia dan Malaysia dalam bidang perzakatan sangat erat dan saling mendukung.

"Apalagi mengingat Ketua Baznas Prof Bambang Sudibyo merupakan Sekjen World Zakat Forum (WZF)," katanya.

Dalam lawatannya, Ketua dan Wakil Ketua Baznas didampingi Dubes RI untuk Malaysia Rusdi Kirana.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua dan Wakil Ketua Baznas juga mengunjungi Pusat Pungutan Zakat (PPZ) MAIWP.

Dalam kunjungannya ke PPZ, Ketua dan Wakil Ketua Baznas diterima langsung Haji Abdul Hakim Amir Osman selaku Timbalan Ketua Pegawai Eksekutif, Pengurus Besar Kanan Khidman Pengurusan Haji Azrin Bin Dato` Haji Abdul Manan dan Azhan Ismail Selaku Pengurus Besar Keuangan PPZ.

Dalam pertemuannya dengan Wakil PM Malaysia dan PPZ, Baznas juga menginisiasi dibentuknya dewan fatwa kawasan yang dipimpin ahli-ahli fatwa atau ulama dari Malaysia dan juga anggota fatwa MUI khusus tentang fatwa zakat.

"Ini titik awal kita bergerak dalam satu koridor yang sama dan kita akan bergerak lagi di tempat lain. Kita akan menjadi engine bagaimana pola penghimpunan dan pendistribusian zakat dunia dan akan kita bawa pada pertemuan WZF nanti," katanya.

Untuk mewujudkan sistem manajemen zakat yang berkelas dunia, tutur Zainul, saat ini Baznas tengah menyempurnakan sistem yang ada di internal Baznas, baik tentang penghimpunan, penyaluran, pelaporan dan pertanggungjawaban pengelolaan zakat. Sistem yang dibangun akan terintegrasi total dengan Baznas kota/kabupaten dan provinsi se-Indonesia.

"Kami juga sedang mencari konsultan IT yang berkelas dunia, yang bisa menciptakan sistem IT total terintegrasi di 509 BaznasS daerah provinsi, kota/kabupaten di Indonesia. Kita berharap ada kantor konsultan yang mau investasi dan belakangan pembayarannya," tuturnya.

Lebih jauh Zainul mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan Baznas juga akan menggandeng satelit perbankan BUMN Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai kesiapan untuk mengantisipasi jumlah penghimpunan yang besar bilamana Perpres tentang Pemotongan Gaji Apatur Sipil Negara (ASN) disetujui Presiden.

"Sistem IT yang luar biasa mapan, sangat penting pada saat jumlah zakat yang terhimpun demikian besar," ujarnya.

Zainul pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani karena Baznas ditempatkan sebagai lembaga yang setara dengan kementerian dan berwenang penuh untuk pengentasan kemiskinan.

"Dibutuhkan political will dan juga perundang-undangan yang mendukung program pengelolaan zakat dari pemerintah, sehingga Baznas lebih konsentrasi dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia," katanya.

Baznas juga akan membuka gerai zakat dan membentuk UPZ Baznas di Kantor Kedubes RI di Malaysia. "Rencana ini sudah mendapat sinyal positif dari Wakil PM Malaysia dan juga Dubes RI untuk Malaysia," katanya.

Sementara, Presiden Sesi 2012-2013 Badan Kebajikan Pekerja (BAKEP) PPZ Amran Hazali mengatakan, PPZ mendukung dan bekerja sama dengan Baznas, baik dalam jangka pendek berupa pelatihan antarpenerima zakat kedua lembaga dan jangka panjang seperti kerja sama yang lebih mengikat sehingga birokrasi antarkedua negara bisa diminimalkan.

"Kami yakin Insya Allah, program kerja sama dua lembaga antarnegara ini dapat direalisasikan" katanya.

Hal tersebut, kata Amran akan dibahas lebih rinci dalam pertemuan antara Menteri Agama Malaysia dan Indonesia serta pimpinan Baznas, di Jakarta, pada Senin (12/2).

Selain bertemu Menag Lukman Hakim Saifuddin, rombongan kementerian agama negeri jiran itu dijadwalkan akan bertemu dengan pimpinan Baznas di Jakarta.

Kunjungan balasan ini untuk membahas peningkatan kerja sama dalam pengelolaan bidang perzakatan antarkedua negara.