Kulon Progo (ANTARA News) - Perseroan Terbatas Pupuk Indonesia menggelar pasar murah pupuk di Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk petani di Kabupaten Bantul dan Kulon Progo yang gagal panen akibat siklon tropis Cempaka beberapa waktu lalu.
"Pasar murah pupuk ini sebagai dukungan dan stimulan Pupuk Indonesia sebagai perusahaan holding BUMN, bersama anak perusahaan Pupuk Sriwijaya, Pupuk Kaltim, dan Petrokiia Gresik untuk meringankan beban petani korban banjir yang mengalami kerugian akibat gagal panen atau puso," kata Vice Presiden Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Pupuk Indonesia Wahyu Supriyanto di Kulon Progo, Sabtu.
Ia mengatakan ada 1.431 petani yang tergabung dalam kelompok tani yang menerima bantuan pupuk sebanyak 71,55 ton. Perinciannya, bantuan untuk Kabupaten Kulon Progo seluas 406,25 hektare mendapat bantuan 51,65 ton pupuk, sedangkan untuk Kabupaten Bantul seluas 317,78 hektare mendapat bantuan 19,9 ton pupuk.
Sedikitnya ada 724,03 hektare tanaman padi sawah di Kecamatan Galur, Panjatan, dan Lendah di Kabupaten Kulon Progo dan Kecamatan Imogiri (Kabupaten Bantul) yang gagal panen. Dalam pasar murah ini petani dapat memperoleh pupuk nonsubsidi yang biasanya dibanderol dengan harga Rp 4.400 per kilogram menjadi? Rp1.800.
"Kami berharap pasae murah ini membantu petani," katanya.
Camat Panjatan Kulon Progo Sudarmanto mengatakan setiap tahun, lahan pertanian tiga kecamatan di Kulon Progo, yaitu Galur, Panjatan, dan Lendah selalu kebanjiran. Padahal, tiga kecamatan itu merupakan lumbung padi di Kulon Progo dengan luas tanam sekitar 4.500 hektare.
"Akibat banjir, produksi tidak maksimal, bahkan ada yang tidak panen sama sekali," katanya.
Pupuk Indonesia menggelar pasar murah pupuk untuk petani
10 Februari 2018 21:42 WIB
PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) (FOTO ANTARA/Rosa Panggabean)
Pewarta: Sutarmi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: