Jakarta (ANTARA News) - Juara NBA 2015-2016, Cleveland Cavaliers, menjadi tim yang paling sibuk di tenggat waktu pertukaran pemain NBA yang berlangsung Jumat dini hari WIB, dengan menyepakati tiga skema pertukaran yang melibatkan 10 pemain dan lima tim.

Menurut laman resmi NBA, lewat dua kesepakatan tersebut, enam pemain dengan rata-rata usia 30,3 tahun meninggalkan Cavaliers, sedangkan empat pemain berusia rata-rata 26,5 tahun ke arah sebaliknya.

Kesepakatan pertama, melibatkan Isaiah Thomas --pemain yang mereka dapatkan di musim panas lalu lewat skema pertukaran Kyrie Irving ke Boston Celtics-- yang harus hijrah ke Los Angeles Lakers bersama Channing Frye dan hak pilih putaran pertama NBA Draft 2018 ditukarkan Cavaliers demi mendapatkan Jordan Clakrson dan Larry Nance Jr.

Thomas, tiba dengan ekspektasi tinggi, namun selepas pulih dari cedera pinggulnya, ia hanya memiliki catatan rata-rata 14,7 poin dan akurasi tembakan 36,1 persen per laga dalam 15 penampilannya bersama Cavaliers.

Gagalnya adaptasi Thomas di atas lapangan dan catatan statistik pertandingan, menular di ruang publik ketika ia sempat mengkritik rekan-rekannya serta tim pelatih Cavaliers.

Kesepakatan kedua yang diraih Cavaliers, merupakan transaksi tripartit yang melibatkan Utah Jazz dan Sacramento Kings. Cavaliers mendapatkan dua guard, Rodneey Hood dari Jazz serta George Hill dari Kings. Sebaliknya, Cavaliers mengirimkan Iman Shumpert ke Kings, sedangkan Jae Crowder dan Derrick Rose menuju ke Jazz.

Di atas kertas Cavaliers memperoleh keuntungan dari kesepakatan tripartit tersebut. Menanggalkan tiga pemain (Rose, Shumpert dan Crowder) yang hanya memiliki akurasi tembakan tiga angka sebesar 31,4 persen dan menggantinya dengan duo Hood dan Hill yang memiliki akurasi tembakan tiga angka 41 persen.

Pada kesepakatan ketiga, Cavaliers setuju untuk mengirimkan Dwyane Wade kembali ke Miami Heat dengan "bayaran" hak pilih putaran kedua NBA Draft 2024 mendatang.

Sebuah hari yang sibuk di pengujung tenggat waktu pertukaran NBA bagi Cavaliers, namun menyisakan kekhawatiran dengan bisakah mereka memenuhi ambisi untuk mencapai final musim ini atau bahkan mencium Trofi Larry O'Brien untuk kali kedua sepanjang sejarah, mengingat musim reguler sudah separuh berlalu dan waktu mereka pendek untuk para pemain anyar beradaptasi dengan tim.