Puluhan hektare pertanian Situbondo rusak akibat banjir bandang
9 Februari 2018 15:52 WIB
Dokumentasi Sejumlah warga berada dekat tiang listrik yang roboh akibat diterjang banjir bandang di Desa Sepit, Keruak, Selong, Lombok Timur, NTB (ANTARA FOTO/Anto) ()
Situbondo (ANTARA News) - Banjir bandang yang terjadi di Desa Wonorejo, Kabupaten, Situbondo, Jawa Timur, pada Kamis (8/2) sore tidak hanya merendam pemukiman warga, namun puluhan hektare lahan pertanian di desa itu rusak dan terancam gagal panen.
"Berbagai jenis tanaman milik warga Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, seperti tanaman jagung, cabai, padi dan bawang merah rusak akibat terjangan banjir luapan air Sungai Bajulmati kemarin sore," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Situbondo, Gatot Trikorawan di Situbondo, Jumat.
Ia menyebutkan, jumlah luasan lahan pertanian yang rusak akibat banjir luapan air sungai itu di antaranya, di Dusun Jelun dan Dusun Pandean tanaman jagung seluas sekitar 30 hektare (ha), tanaman bawang merah seluas sekitar 16 hektare, tanaman padi sembilan hektare dan tanaman cabai 17 hektare.
Sedangkan infrastruktur, katanya, yaitu jembatan penghubung antara Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo dan Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi juga terputus akibat diterjang banjir bandang.
"Jembatan penguhubung antardesa sepajang 45 meter dan lebar 3,3 meter itu terputus serta beberapa titik pelengsengan sungai ambrol," katanya.
Sebelumnya, banjir bandang yang terjadi di desa yang berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi, itu terjadi pada Kamis (8/2) sore, setelah sebelumnya di wilayah setempat diguyur hujan deras sekitar dua jam dan sehingga debit air Sungai Bajulmati tinggi dan meluap dan menerjang pemukiman warga.
Warga yang terdampak banjir, saat ini telah mulai membersihkan rumah mereka yang dipenuhi air bercampur lumpur.
"Berbagai jenis tanaman milik warga Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, seperti tanaman jagung, cabai, padi dan bawang merah rusak akibat terjangan banjir luapan air Sungai Bajulmati kemarin sore," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Situbondo, Gatot Trikorawan di Situbondo, Jumat.
Ia menyebutkan, jumlah luasan lahan pertanian yang rusak akibat banjir luapan air sungai itu di antaranya, di Dusun Jelun dan Dusun Pandean tanaman jagung seluas sekitar 30 hektare (ha), tanaman bawang merah seluas sekitar 16 hektare, tanaman padi sembilan hektare dan tanaman cabai 17 hektare.
Sedangkan infrastruktur, katanya, yaitu jembatan penghubung antara Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo dan Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi juga terputus akibat diterjang banjir bandang.
"Jembatan penguhubung antardesa sepajang 45 meter dan lebar 3,3 meter itu terputus serta beberapa titik pelengsengan sungai ambrol," katanya.
Sebelumnya, banjir bandang yang terjadi di desa yang berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi, itu terjadi pada Kamis (8/2) sore, setelah sebelumnya di wilayah setempat diguyur hujan deras sekitar dua jam dan sehingga debit air Sungai Bajulmati tinggi dan meluap dan menerjang pemukiman warga.
Warga yang terdampak banjir, saat ini telah mulai membersihkan rumah mereka yang dipenuhi air bercampur lumpur.
Pewarta: Novi Husdinariyanto dan Zumrotun Solichah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: