Indonesia berencana ekspor kapal ke Asia Tenggara
9 Februari 2018 12:48 WIB
Pekerja menggarap pembangunan kapal cepat rudal di PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/1/2018). PT PAL menargetkan memproduksi sedikitnya tujuh kapal cepat rudal (KCR) untuk keperluan alutsista TNI AL maupun ekspor ke negara-negara di Asia Tenggara dan Afrika pada 2018. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Nusa Dua (ANTARA News) - PT Penataran Angkatan Laut (PAL) Indonesia berencana mengekspor kapal perang ke sejumlah negara di Asia Tenggara dan Afrika pada tahun 2018-2019 untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
"Saat ini kami sudah masuk daftar tender di beberapa negara Asia Tenggara seperi Malaysia, Tailand, Filipina dan beberapa negara di Afrika. Mungkin baru bisa terealisasi pada akhir 2018 atau awal 2019," kata Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero), Budiman Saleh usai melakukan pertemuan sinergi BUMN di Nusa Dua, Bali, Jumat.
Salah satu badan usaha milik negara (BUMN) itu masih menunggu hasil tender tersebut hingga akhir tahun 2018.
PT PAL menargetkan penjualan pada tahun 2018 sebesar Rp2,4 triliun atau meninggakat dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp1,2 triliun.
Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno meminta kepada para BUMN untuk saling bersinergi satu sama lain dalam meningkatkan pendapatan.
"Kita harus saling bersinergi, saling mendukung satu sama lain sehingga bisa fokus mengembangkan teknologi baru," ujarnya.
Selain itu, Rini Soemarno juga mengharapkan PT PAL Indonesia dan PT Dirgantara Indonesia menjadi yang terdepan di ASEAN.
"Saat ini kami sudah masuk daftar tender di beberapa negara Asia Tenggara seperi Malaysia, Tailand, Filipina dan beberapa negara di Afrika. Mungkin baru bisa terealisasi pada akhir 2018 atau awal 2019," kata Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero), Budiman Saleh usai melakukan pertemuan sinergi BUMN di Nusa Dua, Bali, Jumat.
Salah satu badan usaha milik negara (BUMN) itu masih menunggu hasil tender tersebut hingga akhir tahun 2018.
PT PAL menargetkan penjualan pada tahun 2018 sebesar Rp2,4 triliun atau meninggakat dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp1,2 triliun.
Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno meminta kepada para BUMN untuk saling bersinergi satu sama lain dalam meningkatkan pendapatan.
"Kita harus saling bersinergi, saling mendukung satu sama lain sehingga bisa fokus mengembangkan teknologi baru," ujarnya.
Selain itu, Rini Soemarno juga mengharapkan PT PAL Indonesia dan PT Dirgantara Indonesia menjadi yang terdepan di ASEAN.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: