Erdogan dan Putin sepakat selenggarakan KTT Suriah di Istanbul
9 Februari 2018 04:04 WIB
Dokumentasi Presiden Rusia, Vladimir Putin (tengah), terlihat bersama Presiden Turki Tayyip Erdogan. Mereka duduk bersama Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev (kedua kiri), dan Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim (kiri), menghadiri Kongres Energi Dunia ke-23 di Istanbul, Turki, Senin (10/10/2016). (REUTERS/Murad Sezer)
Ankara, Turki (ANTARA News) - Presiden Turki, Recep Erdogan, dan mitranya Presiden Rusia, Vladimir Putin, Kamis dini hari, melalui telepon, sepakat menyelenggarakan pertemuan puncak berikutnya antara Turki, Rusia dan Iran soal Suriah di Istanbul.
Dalam pembicaraan telepon itu, kedua pemimpin membahas krisis Suriah, termasuk perkembangan terbaru di wilayah Idlib dan Afrin.
Putin dan Erdogan juga bertukar pandangan soal proses Astana, kata sumber-sumber di kantor kepresidenan seperti dikutip kantor berita negara Turki, Anadolu.
Erdogan dan Putin setuju untuk mempercepat pembentukan titik-titik pengamatan yang baru di zona-zona penurunan ketegangan di Idlib.
Erdogan juga memaparkan kepada Putin soal Operasi Ranting Zaitun di wilayah barat laut Suriah, Afrin, yang diluncurkan militer Turki pada 20 Januari.
Pertemuan puncak lalu soal Suriah berlangsung di kota Laut Hitam Rusia, Sochi, pada 22 November 2017 dan dihadiri presiden Turki, Rusia, dan Iran.
Dalam pembicaraan telepon itu, kedua pemimpin membahas krisis Suriah, termasuk perkembangan terbaru di wilayah Idlib dan Afrin.
Putin dan Erdogan juga bertukar pandangan soal proses Astana, kata sumber-sumber di kantor kepresidenan seperti dikutip kantor berita negara Turki, Anadolu.
Erdogan dan Putin setuju untuk mempercepat pembentukan titik-titik pengamatan yang baru di zona-zona penurunan ketegangan di Idlib.
Erdogan juga memaparkan kepada Putin soal Operasi Ranting Zaitun di wilayah barat laut Suriah, Afrin, yang diluncurkan militer Turki pada 20 Januari.
Pertemuan puncak lalu soal Suriah berlangsung di kota Laut Hitam Rusia, Sochi, pada 22 November 2017 dan dihadiri presiden Turki, Rusia, dan Iran.
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: