Kemensos bentuk Kampung Siaga Bencana di Asmat
8 Februari 2018 17:17 WIB
Dua orang anak dari kampung Warse, Distrik Jetsy menunggu perawatan setibanya di RSUD Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Senin (22/1/2018). Sebanyak 15 anak dievakuasi menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats untuk diberikan perawatan dan pengobatan. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Sosial merekrut Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.
"Hal ini sejalan dengan rencana tindak lanjut dan kebijakan Menteri Sosial terkait penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk yang terjadi di Asmat," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Margowiyono di Jakarta, Kamis.
Dalam keterangan tertulisnya dijelaskan bahwa perekrutan Tagana merupakan upaya peningkatan kapasitas dalam kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi bencana.
"Dengan adanya tenaga terlatih dari unsur masyarakat diharapkan dapat mempercepat mobilisasi bantuan sosial secara efektif," jelasnya.
Sebanyak 30 orang pemuda dari Distrik Agats direkrut menjadi anggota Tagana, selama tiga hari mereka dilatih dasar-dasar penanggulangan bencana.
Mereka akan mendapatkan materi tentang keahlian penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial seperti manajemen pengungsi, logistik dan dukungan psikososial.
Sementara itu, Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana, Tetrie Darwis yang berada di Kabupaten Asmat menyampaikan bahwa pelatihan dilakukan untuk pengembangan kapasitas kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Kabupaten Asmat merupakan daerah rawan bencana, sebelumnya terjadi KLB campak dan gizi buruk.
"Dengan hadirnya Tagana di sini, diharapkan bisa membantu persoalan yang dihadapi dengan cara berjejaring dengan penggiat kemanusiaan lainnya. Dengan harapan dapat memberikan respon cepat jika terjadi bencana," ujar Tetrie
Selain merekrut Tagana, Kementerian Sosial juga akan membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) di enam kampung yang ada di Distrik Agats.
"Hal ini sejalan dengan rencana tindak lanjut dan kebijakan Menteri Sosial terkait penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk yang terjadi di Asmat," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Margowiyono di Jakarta, Kamis.
Dalam keterangan tertulisnya dijelaskan bahwa perekrutan Tagana merupakan upaya peningkatan kapasitas dalam kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi bencana.
"Dengan adanya tenaga terlatih dari unsur masyarakat diharapkan dapat mempercepat mobilisasi bantuan sosial secara efektif," jelasnya.
Sebanyak 30 orang pemuda dari Distrik Agats direkrut menjadi anggota Tagana, selama tiga hari mereka dilatih dasar-dasar penanggulangan bencana.
Mereka akan mendapatkan materi tentang keahlian penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial seperti manajemen pengungsi, logistik dan dukungan psikososial.
Sementara itu, Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana, Tetrie Darwis yang berada di Kabupaten Asmat menyampaikan bahwa pelatihan dilakukan untuk pengembangan kapasitas kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Kabupaten Asmat merupakan daerah rawan bencana, sebelumnya terjadi KLB campak dan gizi buruk.
"Dengan hadirnya Tagana di sini, diharapkan bisa membantu persoalan yang dihadapi dengan cara berjejaring dengan penggiat kemanusiaan lainnya. Dengan harapan dapat memberikan respon cepat jika terjadi bencana," ujar Tetrie
Selain merekrut Tagana, Kementerian Sosial juga akan membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) di enam kampung yang ada di Distrik Agats.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: