“Kami akan mempertimbangkan untuk menambah komposisi otomasi robot di pabrik, jika upah buruh terlalu tinggi,” kata Presiden Direktur MMKYI Takao Kato di Bekasi, Rabu.
Menurut Kato, porsi robot pada pabrik tersebut mencapai 40 persen, di mana paling banyak berada pada area pengelasan (welding).
Sementara itu, lanjutnya, pabrik otomotif Mitsubishi yang ada di Jepang memiliki komposisi robot sekitar 90 persen dari seluruh proses produksi.
Misubishi akan meningkatkan kapasitaa produksi Xpander di Cikarang dari 8.000 unit per bulan pada Januari, menjadi sekitar 9.000-10.000 unit per bulan.
“Kapasitas tersebut termasuk untuk memenuhi pasar domestik dan pasar ekspor,” ungkap Kato.
Selain Filipina, Mitsubishi akan melanjutkan ekspor ke negara ASEAN lainnya, yakni Thailand.
Tidak hanya itu, perusahaan asal Jepang ini juga membidik negara Amerika Selatan, seperti Bolivia dan beberapa negara Afrika untuk menghadirkan Xpander.
“Ada rencana ekspor ke Amerika Selatan, akan dimulai musim panas (Juli) ini,” ungkap Kato.